CALEG GOLKAR

7 Komplotan Pencuri ‘Becak Hantu’ Diringkus, 3 Cewek, Dor! 2 Ditembak

Ketujuh tersangka. (mol)

MEDAN (medanbicara.com)–7 komplotan pencuri ‘becak hantu’ dicokok tim Jatanras Sat Reskrim Polrestabes Medan. 2 tersangka terpaksa ditembak karena melawan dan berupaya kabur saat dilakukan pengembangan.

Para pelaku masing-masing Krisna Bayu (20), warga Pasar V Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan dan Aprianto Samosir alias Lulu (21), warga Pasar 1 Tembung Desa Tambak Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, Sumatera Utara. Keduanya ditembak di bagian kakinya.

Sedangka tersangka lainnya, Helen Pasaribu (28) warga Jalan Elang 2 Perumnas Mandala, Magdalena Samosir alias Lena (40), warga Jalan Prasaja Barat Km 278 Sunggal dan Marlina Ida Pasaribu (19), warga Jalan Elang 2 Perumnas Mandala, ketiganya merupakan wanita.

Irwansyah Putra (31) warga Jalan Karya Gang Kartini Medan dan Antonius Samuel Pasaribu alias Toni (17), warga Jalan Cendrawasih/Elang 2 Ujung Perumnas Mandala, Kecamatan Medan Denai.

“Para tersangka ditangkap berdasarkan tindaklanjut dari laporan 3 korbannya diantaranya Dina Triana (42), warga Jalan Alamanda Raya KR Permai Siantar Martoba. Kedua laporan Ricardo Pane (27), warga Jalan Flamboyan Raya Perum Tanam Anggrek, Kecamatan Medan Selayang serta laporan Jevri Andre Milala (21), penjaga malam di Kampus Amik MPP Medan Jalan Jamin Ginting,” ujar Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Martuasah H Tobing melalui Kanit Pidum, Iptu Ardian Yunnan Saputra kepada wartawan, Selasa (29/9/2020) siang.

Korban dalam laporannya Rabu (16/9/2020) pagi kehilangan 2 sepeda motor Beat warna merah BK 2341 WAP dan Beat warna hitam BK 2885 ABE dari garasi rumahnya. Selanjutnya korban melapor ke Polrestabes Medan.

Laporan kedua, Jumat (18/9/2020) pagi korban kehilangan sepedamotor Mio yang di parkir di rumahnya. Selanjutnya korban membuat laporan ke Polsek Medan Baru.

“Pada laporan ketiga, Sabtu (26/9/2020) penjaga malam membuat laporan ke Polrestabes Medan lantaran 2 baterai mesin genset Kampus Amik MPP Medan digasak pencuri. Dengan adanya laporan para korban, Kasat Reskrim memerintahkan saya dan Tim Jatanras untuk melakukan penyelidikan di lokasi,” terang Kanit Pidum.

Lanjutnya, dari lokasi kejadian petugas memeriksa rekaman CCTV. Dalam rekaman tersebut para pelaku mengendarai becak barang dan terbagi menjadi beberapa kelompok. Aksi para pelaku juga menjadi viral di media sosial (medsos).

Selanjutnya petugas mengamankan rekaman CCTV guna dijadikan barang bukti. Setelah diselidiki, para pelaku ini dikenal sebagai komplotan pencuri ‘Becak Hantu’.

“Dari hasil penyelidikan, Tim Jatanras mengungkap identitas dan keberadaan para pelaku. Sabtu (26/9/2020) sekita pukul 16.00 WIB saya bersama anggota bergerak ke tanah garapan Pasar 8 Gang Apel, Helvetia. Selanjutnya kita menggerebek satu rumah dan berhasik membekuk Helen Pasaribu, Magdalena Samosir alias Lena, Antonius Samuel Pasaribu dan Krisna Bayu.

Masih kata Yunan, di perjalanan Krisna Bayu melakukan perlawanan dan mencoba melarikan diri sehingga petugas memberikan tembakan peringatan namun tak diindahkan. Terpaksa petugas memberikan tindakan tegas terukur dengan menembak kedua kaki tersangka,” terangnya.

Selanjutnya pelaku dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk mendapat perawatan medis, setelah itu digelandang ke Mako guna diperiksa lebih lanjut.

“Tim Jatanras kemudian melakukan pencarian terhadap komplotan lainnya. Saat melintas di Jalan Sidorukun, Kecamatan Medan Timur, petugas mengamankan Irwansyah Putra dan Marlina Ida Pasaribu saat membawa becak yang memuat barang hasil curian berupa 2 baterai, meteran air PDAM, 1 tabung gas 3 kg, 1 tang potong besi dan lainnya. Kedua pelaku kemudian digelandang ke Mako guna diproses lebih lanjut,” terangnya.

Tim Jatanras kembali melakukan pengembangan mencari kompoltan lainnya. Tak lama beselang petugas bergerak ke lokasi tanah garapan Pasar 1 Tembung Desa Tambak Rejo dan berhasil membekuk Aprianto Samosir alias Lulu di satu rumah. Saat diinterogasi pelaku mengaku melakukan aksi kejahatannya bersama pelaku lainnya di sejumlah lokasi.

“Pelaku kita bawa untuk pengembangan mencari barang bukti hasil kejahatan. Namun di perjalanan Aprianto Samosir alias Lulu melawan petugas dan berusaha kabur sehingga dilakukan tembakan peringatan ke udara namun tak diindahkan. Akhirnya Tim Jatanras memberikan tindakan tegas terukur dengan menembak kedua kaki pelaku. Pelaku kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk mendapat perawatan medis, dan selanjutnya dibawa ke Mako guna diproses,” tegasnya.

Tersangka ASP alias Toni ini perannya merusak kunci sepeda motor dan merusak gembok rumah dan pernah ditahan dengan kasus yang sama di Polrestabes Tahun 2019.

Tersangka A alias Lulu berperan merusak kunci sepedamotor dan pernah ditahan di Polsek Percut Seituan tahun 2018, sedangkan tersangka HP perannya membawa becak bermotor. Dan pernah ditahan dgn kasus yang sama di Polrestabes tahun 2016.

“Lalu tersangka LS berperan mengawasi dari luar,” beber Iptu Yunan sembari menegaskan kalau para tersangka ini sudah 18 kali beraksi di wilayah hukum Polrestabes Medan.

Yunan mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan bahwa Antonius Samuel Pasaribu alias Toni pernah ditahan pada 2019 lalu di Polrestabes Medan dengan kasus yang sama. Sementara AS alias Lulu pada 2018 juga pernah ditahan di Polsek Percut Sei Tuan dengan kasus serupa. Sedangkan HP pada 2016 juga pernah ditahan di Polrestabes Medan dengan kasus serupa. (mol/ind)

Mungkin Anda juga menyukai