CALEG GOLKAR

Minta Nasi Goreng Tak Dikasih, Lalu Bawa Parang, Mandor Angkot Dikeroyok Sampek Tewas, Ini Fakta-faktanya….

Ketiga tersangka. (ist/trb)

MEDAN (medanbicara.com)–Mandor angkot Rahayu Medan Ceria (RMC), Abadi Bangun (41) tewas dikeroyok karyawan warung mie Aceh, di Jalan Pasar Baru, Kelurahan Titi Rantai, Kecamatan Medan Baru, (29/1/2020) sekira piukul 02.00 Wib. Berikut fakta-faktanya.

1.Minta Nasi Goreng

Sebelumnya, dikabarkan mandor angkot Rahayu Abadi Bangun (42) tewas usai berkelahi dengan karyawan Mie Aceh Pasbar Jalan Pasar Baru No 14, Titi Rantai, Medan Baru, Rabu (29/1/2020) sekitar pukul 02.20 WIB.

Kapolsek Medan Baru, Kompol Martuasah Tobing mengatakan kronologi perkelahian, sekitar pukul 01.30 WIB dimana Abadi Bangun bersama temannya, Jery, mendatangi warung Mie Aceh Pasar Baru yang berada di samping Kafe Delicious Mie Aceh Baru untuk meminta nasi goreng.

2.Pecahkan Kaca Steling

Karyawan pun meminta Abadi Bangun dan rekannya bersabar karena harus melapor ke pemilik warung.

"Korban merasa tidak terima dan memecahkan kaca steling warung Mie Aceh Pasar Baru.

Selanjutnya korban bersama Jery meninggalkan lokasi menuju Jalan Jamin Ginting Simpang Pasar 3 yang merupakan lokasi pengutipan angkot Rahayu Medan Ceria," terang Martuasah.

3.Datang Lagi Bawa Parang

Selanjutnya, pada pukul 02.05 WIB saksi Heru Gunawan Kaban tiba di Jalan Jamin Ginting Simpang Pasar 3.

Abadi Bangun meminjam sepeda motor Heru Gunawan dengan alasan ingin pulang ke rumah untuk mengganti baju yang sudah basah.

"Abadi pergi bersama Jery membawa sepeda motor saksi jenis Supra Fit merah hitam nomor BK 3334 LC," tutur Martuasah.

Setelah itu, korban bersama Jery tiba di rumahnya meminta uang sebesar Rp20.000 kepada saksi Hendri Kapri dengan alasan lapar dan akan membeli makan.

Korban bersama Jery pergi menuju warung langsung mengancam karyawan Mie Aceh Baru dengan menggunakan parang.

"Karyawan tersebut meminta tolong, dan pemilik Kafe Delicious Mie Aceh Baru, pemilik warung, Mahyudi mendatangi korban dan bertanya apa yang terjadi," tutur Kapolsek.

4.Dihajar Sampai Terkapar dan Tewas

Selepas itu, Mahyudi mengambil kayu broti dan langsung memukul korban, sehingga terjadi perkelahian hingga membuat karyawan kafe Delicious Mie Aceh Baru langsung ikut memukuli mandor angkot tersebut sampai tersungkur di tengah badan Jalan Pasar Baru.

Aksi pengeroyokan itu membuat Jery melarikan diri menggunakan sepeda motor ke rumah korban untuk menyampaikan peristiwa yang dialami temannya itu.

Lalu pada pukul 02.30 WIB saksi Hendri Kapri, Jery dan tiga orang lainnya tiba di tempat kejadian perkara (TKP) dan melihat korban sudah tergeletak di tengah Jalan Pasar Baru.

Hendri Kapri pergi mencari betor untuk membawa korban ke rumah sakit.

"Berdasarkan keterangan dokter jaga RS Siti Hajar, setelah dilakukan pemeriksaan ternyata korban sudah meninggal dunia," tutur Martuasah.

Akibat penganiayaan itu korban menderita robek kepala, lebam perut, punggung kiri, pipi, mulut dan telinga kiri mengeluarkan darah.

Dampak dari peristiwa itu, sambung Martuasah, sekitar 20 pemuda teman korban merusak Cafe Delicious Mie Aceh Baru.

Peristiwa pengeroyokan itu dilaporkan istri korban, Eva Br Sihombing (40) ke Polrestabes Medan.

5.Korban Kena Stroke

Jenazah pria berusia 41 tahun itu sudah dikebumikan pihak keluarga, Kamis (30/1/2020) sore.

“Sudah dikebumikan bang, dekat Pajak Sore [Padang Bulan]. Aku ke sana juga tadi melayat,” kata seorang teman Abadi, saat ditemui wartawan, di Jalan Pasar Baru, Kelurahan Titi Rantai, Kamis (30/1/2020) malam.

“Babak-belur juga dihantam orang itu rupanya. Telinganya keluar darah, giginya pun banyak yang copot,” katanya.

Menurut pria itu, Abadi selama ini diketahuinya mengidap stroke dan hingga kemarin, statusnya masih dalam penyembuhan.

“Udah 2 kali abang itu kena stroke itu. Pertama dulu, sebelah kiri badannya gak bisa digerakkan. Habis agak sembuh itu, kena lagi yang kanan,” bebernya.

6.Korban Emosi Permintaan Tak Digubris

Dia pun menyayangkan tindakan pengeroyokan yang mengakibatkan Abadi tewas.

“Kalau menurut aku, memang sama-sama salahnya orang ini. Abang itu (Abadi) dirusaknya steling gara-gara gak dikasih nasi goreng. Terus datang pula lagi dia bawa parang. Tapi, yang orang (warung) mie Aceh itu pun salah juga. Kenapa pulak sampai mati dikeroyok,” katanya.

“Kalau untuk membela diri, begitu udah jatuh Bang Badi itu dipukul balok, harusnya cukup diikat aja. Habis itu lapor polisi,” sebutnya.

Dijelaskannya, Abadi terpicu emosi ketika mendengar ucapan salah seorang karyawan Mie Aceh Pasar Baru–setelah permintaannya untuk mendapatkan nasi goreng tidak digubris.

“Katanya, ada salah satu (karyawan) yang bilang, ‘Kalau nggak ada uang, nggak usah makan’. Makanya emosi Bang Badi ini,” bebernya.

“Kalau sudah begini, kan sama-sama rugi. Orang mie Aceh itu pun nggak bisa jualan, sementara Bang Badi meninggal. Kasihan juga anak-anaknya,” sambungnya.

Namun, ketika ditanya apakah Abadi saat itu datang dalam kondisi mabuk atau tidak, pria yang minta tidak dicantumkan namanya itu, mengaku tidak mengetahuinya.

“Kalau dia udah minum (Miras) atau tidak, itu aku nggak tahu bang,” katanya.

7.Sudah Sering Minta Jatah Makan Gratis

Informasi lain yang berhasil dihimpun mengatakan, Abadi disebut sudah beberapa kali datang ke warung Mie Aceh Pasar Baru semacam meminta ‘jatah’ makanan gratis.
“Udah sering juga dia (korban) itu datang ke warung itu minta makan gratis. Kadang nasi goreng, kadang mie Aceh. Makanya, mungkin orang itu ngomongnya gitu (kasar, red),” sebut salah seorang pekerja di seputaran Jalan Pasar Baru.

Pria itu juga mengaku tidak mengetahui pasti apakah korban datang dalam kondisi mabuk atau tidak. Namun, dia juga tidak menduga bahwa peristiwa itu akhirnya menimbulkan korban jiwa.

“Ya, harusnya lapor polisi ajalah ya bang. Jangan main pukul gitu, kan jadi susah semua,” tuturnya.

8.TKP Dipasang Garis Polisi

Pantauan di lokasi kejadian, Jum’at (31/1/2020), pasca-penganiayaan itu, Delicious Cafe dan Mie Aceh Pasar Baru ditutup dan diberi tanda garis polisi.

Steling Mie Aceh Pasar Baru tampak seluruhnya pecah dengan pecahan kaca berserakan di depannya.

Berbeda dengan Delicious Cafe, meski sudah dipasangi garis polisi, ada tiga orang yang menerobos masuk dan duduk di kursi cafe sambil mengobrol.

Menurut warga yang ditemui di seputaran lokasi, setelah kejadian tersebut, pihak kepolisian belum ada terlihat datang kembali.

9.Tiga Orang Jadi Tersangka

Tiga orang ditetapkan sebagai tersangka atas kasus tewasnya seorang mandor angkot, Abadi Bangun, di Delicious Cafe-Mie Aceh Pasar Baru, Kelurahan Titirantai, Medan Baru, Jumat (31/1/2020).

Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Maringan Simanjuntak menyebutkan ketiga tersangka tersebut adalah pemilik kafe Mahyudi (38) dan dua karyawannya, Mursalin (32) dan Agus Salim (32).

"Ketiganya dijerat pasal 338 junto 351 ayat 3, tentang penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa orang lain," kata Maringan Simanjuntak melalui Kaur Bin Ops Sat Reskrim Polrestabes Medan AKP Rover Samosir, Jumat (31/1/2020).

Polisi telah memeriksa dua belas orang saksi.

"Dari keterangan para saksi itu kemudian tiga orang itu diduga kuat yang melakukan penganiayaan hingga menyebabkan korban tewas," tambahnya. (mdc/trb)

Mungkin Anda juga menyukai