CALEG GOLKAR

Penganiayaan Maut di Komplek SMP Medan Putri, 1 Lagi Pelaku Ditangkap, 3 Masih Dicari

Tersangka AP. (mdc)

MEDAN (medanbicara.com) – Polisi meringkus satu lagi terduga pelaku penganiayaan hingga tewas di Komplek SMP Medan Putri, Jalan Gaharu, Kamis (30/1/2020) malam kemarin.

Tersangka berinisial AP (17) ditangkap Sabtu (1/2/2020) setelah sempat melarikan diri usai kejadian tersebut. Sebelumnya, polisi sudah meringkus Nelson Panjaitan yang merupakan ayah kandung AP.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa penganiayaan itu berawal dari cekcok di media sosial antara seorang putra Nelson, yang saat ini berada di tahanan Lapas, dengan Indra Nasution (32), warga Jalan Gaharu, Komplek PJKA Blok Y, Medan Timur.

Pertikaian melebar setelah abang kandung AP tersebut menceritakan cekcok dirinya dengan Indra, kepada adiknya itu.

“Kejadian baru dilaporkan hari Rabu (29/1/2020) sekira pukul 23.00 Wib,” kata Kapolsek Medan Timur Kompol Mhd Arifin, dalam keterangannya, Sabtu (1/2/2020).

Saat itu polisi mendapat informasi bahwa ada seorang pria diduga korban pengeroyokan tergeletak tanpa busana di halaman SMP Medan Putri.

Selanjutnya, setelah tiba di lokasi polisi langsung mengevakuasi pria yang kemudian diketahui bernama Indra Nasution ke RS Pirngadi Medan. Namun, Kamis (30/1/2020) sekira pukul 20.40 Wib, Indra akhirnya meninggal dunia.

Polisi kemudian meringkus Nelson Panjaitan, Jumat (31/1/2020), sementara AP saat itu, berhasil melarikan diri.

“Jumat (1/2/2020) sekira pukul 14.20 Wib, kita melakukan penggrebekan di kediaman orangtuanya di Jalan KL Yos Sudarso, Kecamatan Medan Barat, tapi tersangka tidak ditemukan,” jelas Arifin.

Selanjutnya, petugas melakukan pengejaran ke rumah kakaknya, BY di Jalan Pemasyarakatan Gang Banten, Sunggal, Deliserdang.

“Di sana pun kita tidak menemukan tersangka. Menurut keterangan kakaknya, tersangka sudah melarikan diri sekira pukul 23.30 Wib,” lanjutnya.

Selanjutnya pada hari Sabtu (1/2/2020) sekira pukul 13.00 Wib, polisi mendapat informasi bahwa AP sedang berada di rumah keluarganya di Desa Beringin, Kecamatan Beringin, Deliserdang.

Tak membung waktu, tim yang dipimpin Kanit Reskrim Iptu ALP Tambunan langsung bergerak ke alamat tersebut dan sesampainya di sana melihat AP sedang duduk-duduk di dalam rumah.

Setelah berkoordinasi dengan Polsek Beringin dan pihak keluarga, AP kemudian diboyong ke Mapolsek Medan Timur.

“Tersangka mengatakan, bahwa saat kita menggeledah rumah orangtuanya, dia melarikan diri ke Jalan Kelambir V lalu bersembunyi di dalam sungai di bawah jembatan sambil menyelam. Sekitar pukul 9.00 Wib, tersangka pergi ke rumah saudaranya di Desa Beringin dengan menumpang becak,” urainya.

Kepada polisi, AP juga mengakui bahwa selain dia dan orangtuanya, ada 3 orang lain ikut dalam pengeroyokan terhadap Indra, masing-masing berinisial WB, RN dan ML.

“Kita masih mengejar terduga lainnya,” pungkas Arifin. (mdc)

Mungkin Anda juga menyukai