CALEG GOLKAR

Ini Dia Fakta Calon Paskibraka Gagal, Diduga Diganti dengan Anak Plt Bupati Labuhanbatu, Jadi Perhatian Menpora Bro…

Siswa SMK Negeri 2 Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, Koko Ardiansyah. (jps)

LABUHANBATU (medanbicara.com)-Siswa SMK Negeri 2 Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, Koko Ardiansyah, yang telah masuk seleksi dan telah melakukan pengukuran baju tiba-tiba namanya tidak ada sebagai peserta Paskibraka. Setelah diselidiki Koko diduga telah digantikan oleh Doni yang merupakan anak dari Plt Bupati Labuhanbatu, H Andi Suhaimi Dalimunthe.

Kabar gagalnya Koko menjadi anggota Paskibraka ini viral di media sosial setelah video yang menggambarkan pengakuan Koko beredar. Dalam video tersebut Koko menjelaskan jika dirinya telah menjadi anggota Paskibraka dan telah mengikuti beberapa proses. Namun tiba-tiba namanya tidak ada di daftar anggota Paskibraka.

“(Latihan) LKBB-nya pun hari pertama, baru hari keduanya masuk ke tahap fisik, dari mulai hari pertama sampai akhir fisik terus, baru yang terakhirnya itu LKBB-nya. Terus setelah itu lah, tahap terakhir itu, abis itu pengumuman dikasih ke sekolah nama saya di nomor 29 sudah ikut pengukuran baju pengukuran sepatu, terus terakhir karantina nama saya tidak ada dikeluarkan,” kata Koko dalam video yang beredar di media sosial.

Koko mengaku tidak mengetahui apa alasan dirinya digantikan dari anggota Paskibraka. Dia mengaku sedih dan kecewa karena secara tiba-tiba dikeluarkan dari anggota Paskibraka.

“Untuk panitia kalau bisa yang lebih adil lagi itu kak. Kalau memang menggantikan saya, digantikan yang ikut seleksi yang lebih pantas dari saya, jangan yang nggak ikut seleksi dimasukkan waktu karantina,” tuturnya.

Koko pun mengungkapkan jika sosok yang menggantikan dirinya sebelumnya tidak pernah mengikuti seleksi dan karantina anggota Paskibraka.

“Nggak pernah (mengikuti seleksi anggota paskibraka),” kata Koko.

Dalam video itu Koko juga menduga ada kecurangan di balik kegagalannya masuk formasi Paskibraka Kabupaten Labuhanbatu.

Namun di tengah ramainya video curhatnya itu, Koko memberikan klarifikasi melalui video lainnya. Dalam video yang diunggah pada Kamis (15/8/2019) itu, Koko mengklarifikasi dan menyatakan dirinya merupakan calon anggota cadangan. Video tersebut di-posting di akun Instagram @poetralabura dan YouTube.

“Saya ingin mengklarifikasi bahwa saya di situ hanya sebagai cadangan. Kemarin itu saya sudah tahu bahwa ada yang dikirim ke provinsi dua orang putra,” kata Koko dalam video tersebut.

Dalam video itu, Koko menjelaskan ada dua orang yang mengikuti seleksi calon anggota Paskibraka dari provinsi dan hanya satu orang yang berhasil lolos. Sedangkan satu orang lagi kembali bertugas di kabupaten.

Koko menyadari posisinya sebagai anggota cadangan kedua, sehingga ia tetap tidak bisa masuk sebagai anggota Paskibraka perwakilan Labuhanbatu.

“Saya itu sudah tahu kalau bahwasanya ada yang dikirim ke provinsi, dua orang putra dan yang lulus di provinsi itu cuma satu orang. Dan karena cuma satu, yang satu lagi balik lagi tugas di kabupaten, dan karena saya di posisi cadangan kedua, nama saya yang digantikan oleh putra yang dari provinsi itu yang gagal masuk,” kata Koko.

Koko juga mengklarifikasi berita yang memuat kabar bahwa ibundanya menjahit baju Paskibraka dengan cara mengutang. Koko meminta maaf atas kehebohan dirinya terkait kegagalan menjadi anggota Paskibraka.

“Jadi saya ingin klarifikasi berita yang menambahkan kalau ibu saya mengutang untuk menjahit baju itu, itu bohong. Dan untuk bapak Dinas Kepemudaan Olahraga saya minta maaf untuk kemarin berita viral tersebut karena saya pun belum tahu soal berita yang dua orang yang lolos dari perwakilan kabupaten untuk mewakili seleksi di provinsi yang jebol cuma satu,” ucap Koko.

Koko mengaku telah bertemu dengan Kadispora setempat untuk dijelaskan duduk perkaranya.

“Dan saya sudah bertemu Pak Kadispora dan sudah menjelaskan semua bahwa yang gantikan saya putra dari salah seorang putra yang mewakili paskib Kabupaten Labuhan Batu yang tes di provinsi yang tidak jebol dan mungkin sekian klarifikasi,” kata Koko.

Mengetahui kisah Koko yang gagal menjadi anggota Paskibraka, Menpora Imam Nahrawi langsung menghubungi Koko. Imam yang tengah berada di Madinah langsung mengkonfirmasi Koko melalui telepon video. Imam pun mengunggah percakapannya bersama Koko di akun Instagram miliknya @nahrawi_imam.

“Alhamdulillah beberapa menit lalu saya berhasil menghubungi Koko, setelah semalam berusaha menelepon dari Madinah. Semoga hari ini ada jalan keluar bagi Koko, Sang Calon Paskibraka dari Labuhan Batu Sumut,” tulis Imam pada video yang diunggah di akun Instagram miliknya, Kamis (15/8/2019).

Dalam Video tersebut tampak Imam berbicara dengan Koko melalui telepon video. Imam sempat menanyakan nasib Koko sebagai anggota Paskibraka.

“Gimana, sudah dipanggil untuk paskibraka?” tanya Imam ke Koko.

Koko pun menjawab bahwa dirinya tidak bisa menjadi anggota Paskibraka karena dibatalkan. Imam pun tampak terus menyampaikan beberapa pertanyaan ke Koko.

“Kamu memang cadangan ya Ko?” tanya Imam lagi.

“Iya Pak,” jawab Koko.

Atas perintah dari Imam, Sesmenpora Gatot S Dewa Broto langsung mengkonfirmasi kasus ini ke pemerintah daerah Sumatera Utara.

“Pak Menteri kemarin sore meminta saya selesaikan masalah itu, kemudian semalam saya lihat juga itu sudah viral. Kemudian semalam saya sudah koordinasi dengan Kepala Dispora Sumatera Utara. Pagi tadi saya koordinasi dengan Pak Bupati Labuhanbatu,” kata Gatot saat dihubungi, Kamis (15/8/2019).

Dia mengatakan Plt Bupati Labuhanbatu Andi Suhaimi Dalimunthe berjanji menyelesaikan masalah tersebut. Gatot menyatakan percaya dengan komitmen Bupati Labuhanbatu.

“Pak Bupati berjanji akan menyelesaikan masalah itu. Di dalam komunikasi saya dengan Pak Bupati, tolong ini diselesaikan karena sudah jadi viral dan Istana pun sudah mendengar masalah ini. Saya anggap masalah ini, saya berpikiran positif, sudah diselesaikan. Dan saya harapkan bisa diselesaikan,” ujar Gatot.

Gatot mengatakan sempat menyampaikan komunikasinya dengan Pemprop Sumut kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo. Hal ini disampaikan Gatot di sela acara pengukuhan tim Paskibraka di Istana Negara.

“Ya, itu janjinya Pak Bupati tadi pagi (dimasukkan ke dalam paskibraka). Saya juga tahunya komunikasi Pak Menteri dengan Koko di Instagram, kan ada. Tapi pas komunikasi itu mungkin belum ada jawaban dari Pak Bupati. Kalau saya kan nembaknya langsung ke Pak Bupati. Kalau Pak Menteri kan komunikasinya ke Koko langsung. Pokoknya (Bupati) bilang akan diselesaikan segera, hari ini katanya,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Pengurus Purna Paskibraka Indonesia Kabupaten Labuhanbatu Nanda Azhari Rambe mengatakan setiap anak memiliki kesempatan ikut andil menjadi bagian keanggotaan Paskibraka. Dia berharap Kemenpora dan Gubernur Sumut memberikan perhatian terhadap penyelenggaraan kepaskibraan di Sumatera Utara.

"Kami berpendapat setiap orang memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk menjadi Paskibraka. Yang membedakannya adalah kemampuan dan kompetensi yang dimiliki oleh yang bersangkutan, bukan status sosialnya," paparnya.

"Kami meminta dengan hormat kepada Bapak Kemenpora dan Gubernur Sumatera Utara untuk memberikan perhatian khusus terhadap penyelenggaraan kepaskibrakaan di Sumatera Utara, Kabupaten Labuhanbatu, agar kejadian yang sama tidak terulang kembali di masa yang akan datang," lanjut dia.

Nanda merekomendasikan kepada Kadispora Labuhanbatu untuk memberikan perhatian terhadap Koko dan diikutsertakan ke dalam anggota Paskibrakan 2019 atau 2020.

"Kami merekomendasikan kepada Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Labuhanbatu untuk memberikan perhatian kepada adinda Koko Ardiansyah untuk dapat diikutsertakan ke dalam Paskibraka tahun 2019 atau 2020," ujarnya. (dtc)

Mungkin Anda juga menyukai