CALEG GOLKAR

Walau Diguyur Hujan, Acara 171717 di Lapangan Benteng Dipadati Warga

MEDAN (medanbicara.com)-Perhelatan 171717 dalam rangka doa bersama yang diprakarsa oleh Panglima TNI Gatot Nurmantyo juga digelar di Lapangan Benteng Medan, Kamis (17/17) pukul 17.00 Wib. Walau saat acara berlangsung hujan turun, TNI, warga dan jajaran Pemko Medan tetap hikmat melaksanakan doa bersama.

Sebelum Murojaah dan Doa Bersama ini digelar, diawali dengan Shalat Ashar berjamaah. Jelang pelaksanaan Murojaah dan Doa Bersama ini dimulai, hujan pun mengguyur.Melihat hujan tak kunjung reda, mendekati pukul 17.00 WIB, ribuan warga dari berbagai kalangan pun berdoa bersama meminta agar hujan berhenti. Setelah berdoa, diawali dengan prajurit TNI, peserta pun kembali ke tengah lapangan meski hujan belum reda. Kemudian Walikota dan Pangdam I BB pun ikut bersama warga ke tengah lapangan untuk memulai acara.

Bersamaan dengan itu, berangsur-angsur hujan pun reda. Kemudian dalam suasana yang syahdu pun jamaah pun melantunkan ayat-ayat suci Alquran di bawah panduan qori M Anshor Batubara. Setelah mengumandangkan ayat suci yang diikuti seluruh yang hadir, doa pun dipanjatkan.

penurunan bendera

Setelah itu acara diteruskan dengan upacara penurunan bendera Merah Putih. Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Walikota Medan Drs HT Dzulmi Eldin S Msi. Seluruh peserta yang mengikuti Murojaah dan Doa Bersama ini selanjutnya berbaris dan mengiktui setiap prosesi upacara yang berlangsung dalam suasana syahdu dan penuh khidmat.

Pangdam I/BB, Mayjen TNI Cucu Sumantri menyampaikan apresiasinya terhadap perhelatan ini. Menurutnya, kegiatan ini memakna HUT ke-72 RI dengan doa. “Kegiatan ini mengingatkan kita bersama untuk tetap berdoa agar dapat mengisi kemerdekaan ini dengan kedamaian dan kebersamaan,” ucapnya.

Pangdam juga menyebutkan, perhelatan ini juga mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk meningkatkan persatuan, meninggalkan kekerasaan dan konflik-konflik. Ditegaskannya, Negara Kesatuan Republik Indonesia berdiri di atas perbedaan-perbedaan suku dan agama yang sesungguh merupakan kekuatan. “Negara ini, termasuk Sumut akan maju dan sejahtera, jika kita kompak dan bersatu,” katanya. (byma) (*)

Mungkin Anda juga menyukai