CALEG GOLKAR

APBD Medan Tahun 2018 Diproyeksikan Rp5,2 T

Gedung DPRD Medan di jalan kapten Maulana Lubis Medan/net

MEDAN (medanbicara.com)-Pemerintah Kota (Pemko) Medan memproyeksikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2018 sebesar Rp5,2 triliun lebih. Anggaran itu lebih kecil (turun) 5,15 persen dibanding APBD tahun 2017 sebesar Rp5,5 triliun lebih.

Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Akhyar Nasution saat membacakan nota keuangan wali kota tentang Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) tahun 2018,  pada rapat paripurna DPRD Medan, Senin (11/12).

Disebutkan Akhyar Nasution, beberapa waktu lalu telah ditandatangani nota kepakatan Kebijakan Umum Anggaran–Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA–PPAS). Dari kesepakatan itu dapat digambarkan bahwa pendapatan daerah tahun 2018 diproyeksikan sebesar Rp5,23 triliun lebih, atau menurun 5,15 persen dibanding tahun lalu.

Dikatakan Akhyar Nasution, walaupun terjadi kecenderungan penurunan, namun diyakini  proyeksi pendapatan daerah yang direncanakan cukup realistis, baik jenis pendapatan yang diharapkan berumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), maupun dari jenis pendapatan daerah lainnya. Terutama dari dana perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah.

Dijelaskan Akhyar Nasuiton, kecenderungan penurunan rencana pendapatan daerah di tahun 2018, pada dasarnya lebih disebabkan kecenderungan menurunnya perkiraan alokasi dari dana perimbangan. Yakni menurunnya Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat, dan Dana Bagi Hasil (DBH) Pajak dari pemerintah provinsi.

Walaupun APBD tahun 2018 diproyeksikan menurun sebesar Rp284,6 miliar lebih dibanding APBD tahun 2017, namun menurut Akhyar Nasution, Pemko tetap merencanakan komposisi dan proporsi belanja pegawai dengan belanja pembangunan yang semakin ideal pada tahun depan.

Hal itu dapat dilihat dari porsi antara belanja langsung dan belanja tidak langsung pada R-APBD tahun 2018, dimana belanja langsung diproyeksikan Rp3,5 triliun lebih (64,73 persen), dan belanja tidak langsung hanya Rp1,9 triliun lebih (35,22 persen).

Selanjutnya, menurut Akhyar, dari sisi pembiayaan, guna menutupi defisit belanja daerah, ditetapkan perkiraan pembiayaan daerah, dengan penerimaan sebesar Rp227, 1 miliar lebih dan pengeluaran Rp15 miliar. ‘’Dengan demikian pembiayaan netto dalam APBD 2018 diproyeksikan Rp212,1 miliar lebih,’’ katanya.

Sedangkan prioritas pembangunan kota pada tahun 2018, disebutkan Akhyar Nasution, tetap diharapkan mampu secara bertahap mengatasi persoalan-persoalan dasar pembangunan. Diantaranya peningkatan dan perbaikan infrastruktur, pembangunan kawasan lingkar luar, peningkatan manajemen lalulintas, sarana/prasarana pendidikan, kesehatan serta peningkatan kualitas pelayanan umum lainnya. (eko fitri)

 

Mungkin Anda juga menyukai