CALEG GOLKAR

Bobby Ajak Emak-Emak Diskusi BPJS

MEDAN (medanbicara.com) – Menyapa warga di Jalan Armada Lingkungan II, Medan Maimun, Selasa (6/10/2020), Muhammad Bobby Afif Nasution kembali mengingatkan warga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

Tak ada kesan sungkan Bobby duduk di kursi plastik merah di Warung Kopi milik Bang Iyus. Begitu juga saat memulai perbincangan dengan para ibu di sekitar kawasan pinggiran rel. Pria kelahiran 5 Juli 1991 ini menyampaikan bahwa Medan butuh pergerakan luar biasa dalam menyelesaikan masalah di Kota Medan. Diantara masalahnya, ucap Bobby, adalah birokrasi. Birokrasi yang berbelit membuat banyak warga yang tidak mampu tidak bisa mengakses bantuan pemerintah, termasuk BPJS Kesehatan gratis.

“Makanya saat memimpin nanti, kita akan buat agar BPJS Kesehatan gratis. Apalagi sana yang dikelola Pemko Medan setiap tahunnya cukup besar, sekitar Rp 6 triliun,” tutur penggagas #KolaborasiMedanBerkah ini.

Begitu juga dengan PHK (Program Keluarga Harapan) yang selama ini belum tepat sasaran. Kata Bobby, selain krisis kesehatan, krisis ekonomi juga dihadapi masyarakat. Tapi bantuan yang turun dari pemerintah belum tepat sasaran. Bahkan ada isu, Kepling hanya membagi pada keluarga dan tetanggannya.

“Masalah seperti ini merupakan tanggungjawab pemimpin. Harusnya pemimpin bisa mendapatkan data riil warga yang benar-benar membutuhkan bantuan. Dengan pendataan, kita jadi tahu kebutuhan sebenarnya masyarakat Medan,” jelas alumni S-2 Agribisnis IPB ini.

Makanya, sambung Bobby, warga perlu datang ke TPS pada 9 Desember nanti. Untuk memilih wali kota yang bisa memberikan perubahan.

Dalam kesempatan ini seorang warga, Nurleli menyampaikan keluhannya terkait lapak dagangannya yang tidak layak, sehingga sering diusir Satpol-PP membuat dagangannya tak laku. “Bantu kami pak, kami banyak yang dirugikan di masa pandemi Covid-19 ini,” pintanya.

Tak beda dengan Nurul. Warga Jalan Brighen Katamso Gang Rakyat ini mengeluhkan masalah rumah dan tanah tempat tinggalnya. “Warga jalan Armada sebagian tinggal di tanah pinggiran rel. Makanya, kami minta jaminan dari bapak bahwa kami bakal tidak digusur,” ungkapnya.

Menjawab pertanyaan warga, Bobby menyampaikan bahwa masalah yang disampaikan kedua warga tidak beda, sama-sama minta tidak digusur.

Menurut Bobby, sekarang banyak tanah serupa di Kota Medan, contoh Center Point Mall. “Itu saja bisa jadi mall, itu bisa, kenapa pula rumah ibu-ibu tidak bisa dipertahankan. Nanti kita lihat, kalau rumah tidak layak,” janjinya.

Makanya, kata menantu Presiden Jokowi ini, pemimpin yang dipilih harus punya legitimasi untuk mensejahterakan masyarakat. Bisa berkoordinasi dengan BUMN, kalau tanah tidak digunakan, bisa tidak untuk masyarakat. (rel)

Mungkin Anda juga menyukai