CALEG GOLKAR

Capt Muas Efendi, Warga Medan Korban Lion Air JT 610, Kami Berharap Bapak Selamat…

Capt Muas di depan ruang kerjanya di kantor KSOP Tanjungpandan, 2015 lalu. (posbelitung.co)

MEDAN (medanbicara.com)-Seorang warga Medan menjadi satu dari ratusan korban pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).

Dalam pesawat yang dijadwalkan terbang dari bandara internasional Soekarno Hatta menuju Pangkal Pinang, Bangka Belitung itu ada nama Capt Muas Efendi yang merupakan warga Jalan Marelan Pasar IV Barat, Komplek Griya Bestari Permai, Blok A2, Kota Medan.

Capt Muas selama ini dikenal sebagai Kepala Kantor Kesyahbandaran Otorita Pelabuhan Tanjung Pandan.

Sontak tragedi ini membuat keluarga besar korban sangat syok dan histeris.

Para kerabat dan tetangga pun langsung berdatangan ke rumah Capt Muas yang dalam manifest penumpang ada di urutan 042.

Tampak istri Capt Muas, Mardiana Harahap tak kuasa menahan kesedihan, dia menangis dan sesekali pingsan.

Saat informasi beredar jatuhnya pesawat tersebut dan ada nama Capt Muas, keluarga berusaha menghubugi semua pihak untuk memastikan kebenarnya.

Menantu Muas, Arie Novichandra menjelaskan pertama kali mendapat informasi dari sang istri saat ramai pemberitaan di televisi.

“Kami tanya ke ibu, ternyata bapak ke Jakarta dulu sebelum ke Bangka. Kami tanya orang kantor, ternyata tiket bapak memang pesawat itu,” ujar Arie.

Rencananya, keluarga segera berangkat ke lokasi jatuhnya pesawat sambil berharap ada secercah harapan tentang penemuan Capt Muas. “Kami berharap bapak selamat,” kata Arie.

Sementara itu, Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pesawat dengan regitrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8 buatan 2018 dan baru dioperasikan sejak 15 Agustus 2018. “Pesawat dinyatakan laik operasi,” aku Danang dalam keterangan pers yang diterima.

Disebutkan dia, pesawat tersebut mengangkut 178 penumpang dewasa dan satu anak-anak serta dua bayi. Selain itu, ada tiga pramugari sedang pelatihan dan satu teknisi.

“Pesawat dikomandoi Captain Bhavye Suneja dengan copilot Harvino bersama enam awak kabin atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maulana. Kapten pilot sudah memiliki pengalaman lebih dari 6.000 jam terbang dan copilot lebih dari 5.000 jam terbang,” katanya.

Ia mengaku, Lion air sangat prihatin dengan kejadian ini dan akan berkerja sama kepada instansi terkait serta semua pihak sehubungan dengan kejadian ini. “Terkait dengan kejadian ini kami membuka crisis center di nomor telepon 021-80820000 dan untuk infomasi penumpang di nomor telpon 021-80820002. Kami juga akan terus memberikan informasi terbaru sesuai perkembangan lebih lanjut,” imbuhnya. (pjs)

Mungkin Anda juga menyukai