CALEG GOLKAR

Datangi Bobby Nasition, 5 Aktivis Ingin Ada Shelter Bagi Anak Penderita HIV/AIDS di Medan

MEDAN (medanbicara.com) – Lima aktivis pengentasan HIV/AIDS silaturahim dengan Calon Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution. Mereka membahas program penanganan penyakit yang disebabkan virus perusak kekebalan tubuh.

Kelima aktivis tersebut adalah Samara Yudha dan Syafrinal (Jaringan Indonesia Positif), Sri Amanah (Medan Plus), Ida Purnama, Nur dan Mimin (Kpema/Kader Peduli Masyarakat). Mereka berharap calon wali kota dengan nomor urut 2 ini dapat merancang program pembuatan shelter bagi pengidap HIV/AIDS, terutama yang berusia anak-anak (anak dengan HIV/AIDS, disingkat ADHA).

“Terkait dengan penanganan HIV, harus ada program yang memang bisa diimplenetasikan, terutama pengadaan shelter. Lantaran kami kebingungan menampung anak dengan HIV. Mereka biasanya ditinggal, karena orangtua yang sudah meninggal, dan butuh nutrisi yang cukup, susunya saja susu khusus,” ucap Yudha kepada Bobby Nasution dalam audiensi di Media Center Tim Pemenangan Bobby-Aulia, Jalan Cik Di Trio, Medan Kota, Sabtu (17/10/2020) malam.

Dalam beberapa tahun terakhir, sambung Yudha, sekitar 80 orang ADHA bisa ditangani dengan bantuan dari donatur. “Harapan kita dibuat shelter di Medan. Seperti di Solo yang sudah ada shelternya, tapi bukan punya pemerintah, milik pribadi,” terangnya.

Di kesempatan ini, Ketua Kpema, Ida Purnama menuturkan sejak terjun ke masyarakat tujuh tahun lalu, mereka belum pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah. Padahal, kader yang ada di 21 kecamatan di Medan selalu berada paling depan dalam penanganan kasus TB, gizi buruk dan HIV/AIDS.

“Demi melaksanakan program, sekarang kami menjalankan usaha UMKM, dengan membuat dan menjual cairan cuci piring. Tapi pemasaran terkendala karena belum ada izin produksi, makanya butuh bantuan dari Bang Bobby,” ungkap Ida.

Bobby Nasution mengaku mendapatkan banyak masukan dari pegiat kesehatan, terkhusus yang fokus dengan masalah HIV, ADHA, dan bagaimana UMKM mendukung program penanggulangan HIV. Dia mengaku juga mendapatkan cukup banyak informasi terkait HIV/AIDS dari juru bicara Tim Pemenangannya, Ikhrimah Hamidy, yang merupakan anggota Komisi Penanggulangan AIDS (KPA).

“Memang sejauh ini kita sudah bicarakan terkait pencegahan dan solusi penanganan. Terkait shelter dan nutrisi untuk ADHA ini akan coba kita pelajari. Namun kita sudah membahas soal rumah singgah untuk anak-anak, yang hingga kini belum ada di Medan.Yang penting kita ingin sekali memberantas penyebaran HIV di Kota Medan ini,” ungkapnya dalam pertemuan yang juga dihadiri Ketua Tim Pemenangan, HT Milwan dan Juru bicara Tim Pemenangan, Ikhrimah Hamidy ini.

Menurut dia, harus ada aksi yang dilakukan agar masyarakat tahu masalah HIV/AIDS dan sudah banyak pengidapnya di Medan. Program yang dirancang Bobby dan pendampingnya H. Aulia Rachman adalah memberantas tempat-tempat maksiat, dan penyediaan sudut-sudut literasi bagi kaula muda.

Sebelumnya, aktivis Medan Plus, Sri Amanah menuturkan hingga 25 September 2020 ada sebanyak 4.293 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang didampingi Medan Plus saat ini. Dari jumlah ini, sebanyak 75% atau sebanyak 3.188 merupakan laki-laki dan 1.105 perempuan. Kemudian, ada sebanyak 130 ADHA, yang sebagian besar yatim piatu. (rel)

Mungkin Anda juga menyukai