CALEG GOLKAR

Di Pertemuan Lintas Agama, Akhyar Diberangkatkan Jadi Walikota Medan

MEDAN (medanbicara.com) – Calon Walikota Medan nomor urut 1, Ir Akhyar Nasution menggaungkan program ATM beras untuk mengatasi rakyat tak lapar dan peningkatan perekonomian warga dengan pengelolaan sampah.


“Program saya tidak muluk-muluk bapak ibu, karena jabatan nanti hanya 3,5 tahun. Dalam pelaksanaannya nanti, kami akan meneruskan program perbaikan jalan dan paret. Kemudian mengurangi titik-titik genangan air dengan berbagai macam cara, memperbaiki taman-taman kita supaya nyaman dan aman,” ujar Akhyar saat menghadiri pertemuan dengan warga lintas agama di Jalan Pelajar, Kelurahan Teladan Timur, Kecamatan Medan Kota.

Untuk yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, imbuh Akhyar, mereka akan mengatasi agar rakyat Kota Medan dapat makan. “AKhyar – Salman tidak ada memberikan beras kepada masyarakat. Apakah Akhyar Salman tidak prihatin melihat masyarakatnya lagi susah akibat covid ini? Tentu prihatin, tapi Akhyar – Salman ngasihnya tidak saat menjelang Pilkada, karena ada orang memberikan sesuatu, pasti ada maunya. Akhyar – Salman nanti memberikannya ya pada tataran jabatan,” imbuh Akhyar saat didampingi Anggota DPRD Sumut, Parlaungan Simangunsong.

Untuk program dan memberi jaminan kepada warga Medan tidak lapar, dia bersama Salman Alfarisi akan menyiapkan mesin ATM beras. Mesin ini nantinya akan diletakkan di rumah-rumah ibadah.

“Nanti yang mengelola kita mintakan pengelola masjid atau pengelola gereja. Nanti dialah yang mendata masyarakat mana yang pantas menerima berdasarkan rapat bersama pengurus masjid atau gereja,” ucapnya.

Mengenai berasnya, Akhyar juga mempersilakan warga untuk bersedekah. Artinya, semua bergotong royong dan terlibat dalam pembangunan. “Jadi misalnya Pak parlaungan Simangunsong pas dapat rezeki nomplok, kemudian ingin bersedekah, dia bisa pesan beras ke kedai sampah, ‘tolong kirim beras ke sana sekian kilo’ dan warga warga yang memang hari itu dia tidak bisa beli beras, ya tinggal ambil aja. Jadi saya berbagi dan memberi jaminan kepada warga tidak kelaparan dengan cara yang begitu,” tuturnya.


Di sisi lain, untuk peningkatan perekonomian warga, Akhyar mengajak ibu-ibu rumah tangga agar dapat kreatif dalam mengelola sampah rumah tangga. Seperti yang dilakukan Rena Simbolon yang membuat briket arang dari sampah organik.

“Sampah-sampah kita itu bisa diolah jadi briket arang. Ini sudah dilaksanakan oleh Bu Rena Simbolon. Jadi dari sampah kita itu bu, itu bisa dijadikan arang dan dijual. Jadi duit ini mungkin yang bisa, sehingga bisa mengurangi sampah kita yang dikirim ke TPA Terjun sana. Jadi pemberdayaan masyarakat dengan cara yang begitu,” tandasnya.

Oleh karena itu, ujar Akhyar, memimpin Kota Medan itu harus dengan sebuah tekad menjaga karakter Kota Medan. “Kebersamaan kita di Kota Medan ini harus kita jaga dan itulah modal kita. Karakter Medan itu, kita orangnya gigih, rajin, semangat tinggi dalam berjuang, tetapi tetap menghargai orangtua, sopan santun dan budaya, adat, istiadat. Ini yang harus kita jaga,” tutupnya.

Di tempat yang sama, anggota DPRD Sumut dari Fraksi Demokrat, Parlaungan Simangunsong menjelaskan, meski dia sudah duduk di provinsi, namun hubungan maupun komunikasinya dengan Akhyar tak perlu diragukan lagi.

Di wilayah lumbung suaranya, Parlaungan memohon warga untuk dapat memenangkan pula Akhyar – Salman di Pilkada Medan 9 Desember nanti.

“Paling saya ingat terakhir ini, setelah saya di DPRD provinsi, tumbang jembatan yang di ujung yang di tikungan komplek Unimed itu. Saya telepon Pak Akhyar, saya minta tolong beliau untuk bilangkan sama Kadis PU untuk segera untuk membangun jembatan yang di Jalan Pelajar Simpang Unimed Jalan Mataram itu dan itu langsung diakomodir Pak Akhyar. Itu yang terakhir saya minta tolong sama beliau,” ungkap Parlaungan.

Dalam pertemuan itu, salah seorang tokoh masyarakat yang akrab disapa Boss Lubis atau Opung Bossi, memberikan cinderamata berupa ulos kepada Akhyar Nasution.

“Kami di sini mewakili warga Kelurahan Pelajar Timur, Kecamatan Medan Kota khususnya Jalan Pelajar sampai Jalan Pelajar ujung, akan menyerahkan cinderamata kepada Bapak Akhyar Nasution. Ini kalau dalam orang Batak, ini kebanggaan. Jadi kami menyampaikan ulos ini kepada bapak, kami berangkatkan menjadi Walikota Medan. Selama ini bapak Wakil Walikota, kemudian Plt Walikota, pada tanggal 9 Desember itu, wakil dan walikota, kita buang, jadilah bapak Walikota Medan,” singkatnya. (*)

Mungkin Anda juga menyukai