CALEG GOLKAR

Dua Bulan Tak Dapat Air Bersih, Belasan Warga Mengadu ke DPRD Medan

Warga saat mengadukan pelayanan PDAM Tirtanadi Medan ke Komisi D DPRD Medan, Kamis (18/1)/ist

MEDAN (medanbicara.com)-Belasan warga yang berdomisili di Perumahan Komplek 88 Jalan Pukat Banting I Lingkungan 4 dan 14 Kelurahan Bantan Timur Kecamatan Medan Tembung mendatangi DPRD Medan, Kamis (18/1). Kedatangan mereka untuk mengaduka macetnya distribusi air PDAM Tirtanadi.

Kedatangan warga diterima Wakil Ketua Komisi D DPRD Medan, Drs Maruli Tua Tarigan. Dalam pertemuan itu, warga yang mengaku merupakan perwakilan 100 kepala keluarga yang tinggal di daerah itu mengadukan nasib mereka ke DPRD Medan karena sudah tidak tahu lagi mau mengadu ke mana.

Disebutkan salah seorang warga, Acen, mereka kesulitan mendapatkan air bersih 2 bulan belakangan ini karena macetnya air PDAM Tirtanadi. “Selama dua bulan ini, warga lebih lama tidak mandi karena ketiadaan air bersih,” ujarnya sembari menyebutkan, kalaupun ada yang mandi harus membeli air isi ulang dengan harga Rp 3.000 sampai 5.000 pergalon,"sebut Acen.

Anehnya lagi, ujar Acen, walaupun air PDAM Tirtanadi tidak mengalir ke rumah mereka, pelanggan tetap dikenakan biaya Rp 150.000 hingga Rp 200.000 tiap bulannya.

"Saat hal itu diprotes, pihak PDAM Tirtanadi dengan entengnya menyebutkan kalau tidak mau kena biaya, jangan buka keran karena anginnya pun bisa meningkatkan meteran. Untuk itu, kami berharap agar anggota DPRD Medan dapat memfasilitasi keluhan mereka karena kondisi ini sudah berjalan dua bulan,"katanya.

Mendengar keluhan warga, Maruli menyebutkan, pihaknya akan menghubungi pihak PDAM Tirtanadi agar permasalahan warga dapat terselesaikan. Terkait air tidak jalan namun warga tetap dikenakan tarif, Politisi Nasdem itu menegaskan, hal itu sudah menyalahi.

"Harusnya pihak PDAM Tirtanadi segera mencari solusi bagi pelanggan yang tidak mendapatkan air selama 2 bulan, bukannya menagih iuran pelanggan. Dalam beberapa hari ini, kita akan membicarakan masalah ini ke PDAM Tirtanadi,"ujarnya.

Maruli menambahkan, pihaknya sudah pernah membicarakan masalah pengelolaan air dengan Pemko Medan. Saat itu disarankan agar Pemko Medan mengelola air dan mendistribusikannya ke masyarakat. Namun hal itu tidak jadi terwujud sampai hari ini.

"Hanya saja, Kota Medan di Indonesia ini yang tidak memiliki perusahaan daerah yang menangani air bersih,” ujarnya. (eko fitri)

 

 

 

 

Mungkin Anda juga menyukai