CALEG GOLKAR

Gerakan Al Maun Membuktikan Pasangan AMAN dari Rakyat dan untuk Rakyat

MEDAN (medanbicara.com) – Sekelompok warga Kota Medan yang mengatasnamakan Gerakan Al Maun mendatangi Posko Pemenangan Akhyar – Salman (AMAN) yang terletak di Jalan Sudirman, Medan, Senin (12/10/2020) sore.
Kehadiran mereka ke posko pemenangan hanya untuk menyerahkan bantuan dana yang terbungkus plastik. Bantuan yang diterima langsung Ketua Tim Pemenangan AMAN, Ibrahim Tarigan, berisikan uang tunai dimulai pecahan Rp2 ribu hingga Rp50 ribu.
“Kami hadir hari ini untuk menyerahkan bantuan dana kepada pasangan AMAN. Jangan lihat soal jumlahnya. Tapi ini soal semangat warga Kota Medan yang mengharapkan pasangan AMAN mampu memenangkan kontestasi Pilkada Medan kali ini. Karena Pasangan AMAN adalah sosok yang sederhana, konsisten dan religius,” ungkap Koordinator Gerakan Al Maun AMAN.
Sesuai data LHKPN kemarin, Akhyar hanya memiliki harta kekayaan Rp3.1 miliar, sementara Bobby memiliki Rp54.8 miliar. “Bisa jadi dari 270 calon kepala daerah yang mengadakan Pilkada serentak 2020, pasangan AMAN ini termasuk calon kepala daerah duafa yang memiliki keterbatasan dana. Atas dasar inilah kami bergerak, karena ingin membuktikan bahwa Akhyar dan Salman tidak berjuang sendiri, masih ada rakyat di belakang mereka,” timpalnya.
“Dana ini kami kumpulkan atas inisiatif dari warga Kota Medan yang menyisihkan sedikit nafkah mereka untuk membantu perjuagan AMAN. Menang kalah urusan belakangan, yang penting berjuang bersama sama,” tambahnya.
Ketua Tim Pemenangan AMAN, Ibrahim Tarigan mengucapkan syukur kepada Allah atas dukungan warga kepada pasangan Akhyar – Salman.
“Syukur Alhamdulillah kita ucapkan atas dukungan warga kepada kami, yang mereka tahu kondisi kita saat ini memang kita mencalonkan Abangda Akhayr – Salman dengan kondisi yang sederhana, memanfaatkan semua potensi para tim tim pemenangan, tim tim relawan yang merasa bertanggung jawab untuk membangun Kota Medan. Salah satunya tadi, yang memberikan dukungan kepada kami. Mudah-mudahan ini bisa juga diikuti oleh warga Kota Medan yang lainnya yang mungkin merasa ada rezeki yang bisa membantu kita untuk memenangkan Pilkada ini. Artinya pemimpin yang kita pilih inilah pemimpin yang tidak ada sama sekali unsur-unsur korupsinya,” ucapnya.
Dari hasil penghitungan yang dilakukan, ucap Ibrahim, bantuan yang diterima tadi sebesar Rp1.025.000.
Di sisi lain, Wakil Sekretaris Tim Pemenangan AMAN, Qahfi Romula Siregar mengatakan, sebenarnya animo masyarakat Kota Medan untuk menyumbang dana kampanye kepada pasangan AMAN cukup tinggi.
“Sudah satu bulan kami bergerak begitu banyak sumbangan yang telah diberikan. Sumbangan ini bukan hanya dalam bentuk uang saja, melainkan ada yang bentuk spanduk, mobil, ruko untuk dijadikan posko pemenangan relawan, kegiatan kampanye yang didanai oleh relawan sendiri dan lain lain,” tukasnya.
Qahfi mengucapkan terimakasih sebesar besarnya kepada masyarakat Kota Medan yang telah memberikan sumbangsih dana untuk kegiatan kampanye AMAN. Ini membuktikan bahwa selama ini kesan Pilkada adalah calon yang membagi bagikan uang, akan tetapi Gerakan Al Maun ini membuktikan bahwa hari ini rakyatlah yang berjibaku mengumpulkan kekuatan dana untuk mengantarkan pemimpin yang dikehendaki oleh rakyat sendiri.
“Sumbangan dana kampanye dari masyarakat ini sangat berarti bagi paslon AMAN. Ditengah situasi krisis dan ekonomi lagi sulit, masyarakat masih mau menyisihkan sebagian penghasilannya untuk disumbangkan kepada kami. Ini merupakan gambaran dari semangat gotong-royong masyarakat mendukung paslon AMAN. Ibarat peribahasa ringan sama dijinjing, berat sama dipikul, dalam keadaan senang dan susah masyarakat bersama kami,” tuturnya.
Menurut dia, sumbangan ini sangat meringankan perjuangan mengarungi Pilkada Medan. Kalau politik partisipatif seperti ini terus berlangsung, mereka yakin komitmen untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih semakin bisa terlaksana. Karena bantuan masyarakat ini bentuknya ikhlas dan tulus tanpa ada embel-embel kepentingan dibelakangnya.
“Sehingga ketika memimpin nanti Bang Akhyar dan Bang Salman bisa mandiri tanpa disetir kebijakannya untuk hal-hal yang melanggar hukum. Kebijakannya bisa lebih pro terhadap masyarakat kecil, karena keberadaan pemerintah sesuai komitmen kami memang hadir untuk melindungi masyarakat kecil,” kata Qahfi yang juga merupakan Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sumut 2013-2015 ini. (*)

Mungkin Anda juga menyukai