CALEG GOLKAR

Ini Penjelasan BPJS Kesehatan Gratis dari Bobby Nasution!

MEDAN (medanbicara.com) – Program BPJS Kesehatan gratis selalu digaungkan calon Wali Kota Medan nomor urut 2 dalam setiap silaturahmi. Program yang dibuat alumni S-2 Agribisnis IPB ini bukan tanpa rancangan, Bobby Nasution mengaku sudah melakukan hitung-hitungan dan membahas program ini kepada anggota DPRD Kota Medan terkait anggarannya.

“BPJS itu gratis bagi masyarakat, tapi bukan tidak bayar, tapi biayanya ditanggung pemerintah. Baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” jelasnya dalam silaturahmi dengan warga Jalan AR Hakim Gang Kolam, Medan Area, Sabtu (14/11/2020).

Saat ini, jelas Bobby, ada sekitar 400 ribuan warga Kota Medan yang dicover iuran BPJS Kesehatan oleh pemerintah. Setelah setelah dikurangi PNS, TNI Polri, serta pegawai BUMN, banyak masyarakat belum tercover atau Penerima Bantuan Iuran (PBI).

“Yang bilang saya cuma janji-janji saja, ini penjelasannya,” ucap menantu Presiden Jokowi ini.

Dikatakan Bobby, warga yang dicover BPJS Kesehatan adalah warga yang berada dibawah garis kemiskinan. Tapi di masyarakat saat ini, banyak masyarakat yang hampir-hampir miskin. Seperti pedagang yang jika tidak jualan satu hari saja tidak makan. “Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini, banyak warga yang sudah mendekati tidak mampu,” tuturnya saat serap aspirasi dibawah tenda biru.

Makanya, lanjut dia, saat nanti memimpin Medan bersama H. Aulia Rachman, akan menaikkan sebesar 5% yang tercover dari garis kemiskinan, menjadi sekitar 800 ribuan. “Berdasarkan diskusi dengan anggota DPRD Kota Medan, anggaran kesehatan yang dialokasikan sebenarnya cukup untuk cover BPJS Kesehatan kelas III,” jelas dia.

Selain itu untuk Program Keluarga Harapan (PKH), ungkapnya, dari sekitar 2,4 juta penduduk Kota Medan, tidak sampai 200 ribu yang mendapatkan manfaat, hanya sekitar 180 ribuan. “Jika ditarik dari garis kemiskinan, banyak sekali yang belum mendapatkan manfaatnya,” terang Wakil Ketua BPP HIPMI ini.

Makanya, imbuh Bobby, karena PKH merupakan program pemerintah pusat, dia akan berkolaborasi dengan pemerintah pusat untuk menambah jumlah warga yang tercover PKH. “Contohnya PKH lansia 70 ke atas. Ini harus didata, Pemko Medan pasti bisa melihat rata-rata umur warga dan membuat programnya,” jelas dia.

“Untuk itulah kami bergerak ke masyarakat, mendengar langsung masalah masyarakat. Sehingga enak buat program pembangunan. PKH ini akan kita tinjau ulang, kalau memang perlu penambahan kuota, akan kita minta,” pungkasnya.

Sebelumnya, warga bernama Farida Hanum dan Titin meminta perhatian Bobby Nasution akan kesejahteraan masyarakat. Lantaran kondisi ekonomi yang menurun di masa pandemi Covid-19 ini, banyak anak-anak mereka yang harus turun membantu orang tua. “Banyak anak-anak sekarang jualan salak bulek pak,” ucap Farida.

Sementara Titin meminta perhatian Bobby Nasution akan penerima PKH, BPJS Kesehatan serta akses jalan mereka yang tertutup. (rel)

Mungkin Anda juga menyukai