CALEG GOLKAR

Kadinsosnaker: Demi Uang, Banyak Pengemis Pura-pura Buta Di Medan

MEDAN (medanbicara.com) – Keberadaan gelandangan dan pengemis (gepeng) di Kota Medan meresahkan masyarakat. Mirisnya, meski berulangkali ditertibkan, pengemis jadi-jadian semakin bertambah jumlahnya di Medan.

Bahkan banyak di antara mereka yang rela berpura-pura buta atau cacat demi mendapat uang. Untuk itu warga Medan diimbau tidak memberi uang pada pengemis di jalanan.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Disosnaker) Medan, Armansyah Lubis, Selasa (15/11/2016).

“Disosnaker Medan mengimbau warga Medan tidak memberi uang kepada pengemis, anjal atau membeli dagangan mereka. Karena itu semua adalah modus, ada yang pura-pura buta dan anak-anak penjual kipang itu sengaja disuruh orangtuanya berjualan dan mencari nafkah di jalanan,” katanya.

Armansyah menyebut pihaknya sudah berulangkali melakukan penertiban, namun para pengemis itu masih juga membandal. Selain itu, ketika ditangkap ternyata kebanyakan dari mereka bukan warga Medan melainkan dari luar kota.

“Kalau pengemis rata-rata dari luar Medan, seperti Deliserdang dan lainnya. Yang warga Medan adalah anak-anak penjual kipang yang sengaja dipekerjakan oleh orangtuanya,” kata pria yang akrab disapa Bob ini.

Armansyah mengatakan akan terus melakukan pengawasan dan penertiban terhadap gepeng di Kota Medan. Namun, ia tetap meminta warga Medan tidak lagi memberikan “kenyamanan” kepada mereka. “Bukan kejam, tapi dengan tidak memberikan uang kepada mereka, setidaknya mereka tak lagi mau mengemis di sini dan mencari pekerjaan yang lebih layak,” ucapnya.

Sebelumnya, Disosnaker Medan menggelar razia dan menjaring sejumlah pengemis dan anak jalanan. Bahkan kebanyakan dari pengemis itu hanya berpura-pura buta dan sakit agar dikasihani.(*)

Mungkin Anda juga menyukai