CALEG GOLKAR

Kenalkan Kearifan Lokal Kota Medan Lewat Perlombaan Pementesan Media Tradisional dan Pertunjukan Rakyat

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Provsu Agus Tripriyono disaksikan Kadis Kominfo Kota Medan dan seluruh Kadis Kominfo kabupaten/kota se-Sumut menjadi pertanda dibukanya perlombaan. (ist)

MEDAN (medanbicara.com)-Pemko Medan turut serta dalam Perlombaan Pementesan Media Tradisional/Pertunjukan Rakyat (Merta/Pertunra) Tingkat Sumut 2019 yang digelar di Gelanggang Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU), Rabu (2/10/2019). Kegiatan yang dinisiasi Pemprov Sumut melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provsu ini dihadiri Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi MH diwakili Kadis Kominfo Kota Medan, Zain Noval.

Pemukulan alat musik Gondang yang dilakukan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Provsu Agus Tripriyono disaksikan Kadis Kominfo Kota Medan dan seluruh Kadis Kominfo kabupaten/kota se-Sumut menjadi pertanda dibukanya perlombaan tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk menghidupkan, memperkenalkan dan melestarikan kesenian tradisional kabupaten/kota di Sumut melalui tim kesenian dibawah binaan Dinas Kominfo masing-masing.

Selain Kota Medan, perlombaan yang mengusung tema "Peran Media Tradisional Pertunjukan Rakyat Sebagai Saluran Komunikasi Tatap Muka di Era Industri 4.0" ini juga diikuti 14 kabupaten/kota lainnya diantaranya Kabupaten Karo, Tanjung Balai, Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai dan Kabupaten Nias Utara. Diharapkan, kegiatan ini dapat menumbuh kembangkan kepedulian dan kecintaan generasi muda pada kesenian tradisional di tengah-tengah kemajuan dan perkembangan zaman yang semakin pesat.

Dalam sambutan Gubsu yang dibacakan Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Agus Tripriyono dikatakan bahwa perlombaan Merta/Pertunra merupakan upaya untuk menghidupkan dan memasyarakatkan kesenian tradisional di Sumut. Selain itu juga menjadi wadah dan motivasi para pelaku seni dalam mengasah diri dan kemampuan dalam bidang seni seperti tari dan teater.

"Kegiatan ini menjadi momentum bagi kita semua untuk melestarikan beragam kesenian tradisional yang dimiliki Sumut sehingga tetap hidup dan bahkan mampu dikenal di mata dunia. Untuk itu, mari bersama kita lestarikan kekayaan budaya yang kita miliki sebagai sarana perekat hubungan pemerintah dan masyarakat lewat komunikasi pembangunan yang disampaikan," kata Agus.

Untuk itu, Agus berpesan kepada seluruh kabupaten/kota untuk membina dan memelihara kesenian tradisional yang menjadi ciri khas masing-masing daerah. Selain dapat melestarikan budaya bangsa, upaya ini digunakan sebagai alat penyampai pesan terutama sebagai sarana untuk membantu pemerintah dalam mendiseminasikan informasi dengan cara tradisional.

Kadis Kominfo Kota Medan, Zain Noval mengaku senang karena tim kesenian Kota Medan dalam kembali ikut serta dalam perlombaan tersebut. Noval berharap tim yang tampil dapat menunjukkan yang terbaik sehingga memporelah hasil yang memuaskan nantinya. Apalagi di tahun 2018, Kota Medan menjadi perwakilan perlombaan Merta/Pertunra tingkat nasional dan berhasil meraih juara tiga.

"Kita berharap di perlombaan tahun ini tim kesenian Kota Medan dapat lebih menampilkan yang terbaik. Dengan demikian, Kota Medan akan semakin dikenal sebagai kota yang memiliki beragam kesenian tradisional yang dapat dibanggakan. Yang terpenting adalah fokus dan keseriusan dan buatlah bangga Kota Medan," harap Noval.

Nantinya tim kesenian Kota Medan akan membawakan drama dan tarian tradisional berjudul Kecak Mendai yang menceritakan tentang cara memperkenalkan kearifan lokal kepada dunia melalui sambungan media modern menggunakan internet. Ini menunjukkan bahwa media tradisional dapat berjalan selaras dan tidak ditinggalkan karena kehadiran media modern. Selanjutnya peserta yang menang akan mewakili Sumut mengikuti lomba metra/pertunra tingkat nasional di Bangka Belitung. (rel/kom/KU)

Mungkin Anda juga menyukai