CALEG GOLKAR

Keren! Aspetri Kembali di Sumut, Ini Pesan Ketua Terpilih Harryjun K Siregar…

Seluruh anggota Aspetri diabadikan bersama seusai Musda pembentukan Pengda Aspetri Sumut .(ist)

MEDAN (medanbicara.com)-Asosiasi Pengobatan Tradisional Ramuan Indonesia (Aspetri) sudah bediri sejak 2012 di Sumut dan sesuai dengan visi misinya,” Bagaimana kita membudayakan ramuan pengobatan jadi pilihan untuk pengobatan ramuan di masyarakat, dimana ramuan ini merupakan kekayaan yang kita cintai di Indonesia umumnya dan Sumatera Utara khususnya.”

Demikian disampaikan Ketua Aspetri terpilih Harryjun K Siregar SST, FTR, MFis pada perekrutan anggota baru dan Musda pembentukan pengurus Daerah Aspetri Sumut, di Medan, Minggu (01/03/2020).

Menurut Harryjun, di berbagai daerah di Sumatera Utara ini etnisnya banyak dapat dilihat dari peserta ada yang dari Tanah Karo, Siantar, Langkat Sidikalang, Serdang Bedagai, Lubuk Pakam dan ada yang dari Aceh, dari Sumatera Barat, Riau semuanya merupakan aset daerah yang kembali akan dikembangkan untuk bisa jadi pilihan pengobatan yang memang sudah terbukti sebenarnya bahwa ramuan tradisional itu sangat banyak manfaatnya.

Tanaman obat baik buah-buahan ,tumbuh-tumbuhan, umbi-umbian, akar-akar itu semuanya banyak, jadi akan dibudayakan melalui banyak latihan yang selama ini rekan–rekan yang mengelola obat tradisional masih terpecah.

“Melalui wadah ini kita akan memberikan standarisasi kepada mereka dan memberikan semacam uji kompetensi, karena di pemerintah di darah lain terutama di Jawa, Jakarta uji kompetensi mengenai ramuan sudah duluan berkembang, kita saja di Sumatera Utara masih belum dan kawan-kawan dari ramuan tradisional terpecah sendiri-sendiri," kata Harryjun.

Aspetri dulunya di Sumut sudah beranggotakan 260-an, tapi karena sebelumnya diketua Sori Mangaraja meninggal dunia mengalami kevakuman dan terpecah ke sana ke mari.

Dengan demikian melalu Musda ini didata ulang dan bisa diupdated lagi dan didata ulang keanggotaannya, tapi di kabupaten kota masih belum semua.

"Selanjutnya ke depan kita akan laksanakan Muscab, karena sekarang ini masih terdata lima kabupaten yakni Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Sidikalang, Pakpak Barat," katanya.

Dia berharap agar seluruh pengusaha ramuan di daerah yang belum masuk ke wadah ini agar segera mendaftarkan diri untuk meningkatkan keilmuan yang lebih standar ke tingkat nasional dan internasional, sekarang sudah era globalisasi kebijakan WHO sampai dengan 2030 sudah mengakomodir kesehatan tradisional.

Demikian juga disampaikan, Ketua Litbang Aspetri, Ir Bruri Mahendra mengharapkan ketua terpilih bisa mengakomodir semua pengobat tradisional di Sumut untuk menstandarkan pengobatan tradisional dengan aman, berkhasiat dan mengembangkan usaha ini menjadi usaha mikro, UKM dan berkembang menjadi industri yang go internasional. Sehingga pengobatan tradisional itu bukan hanya mengurusi pengobatannya saja, tapi dari sisi bisnis UKM-nya dia berkembang dan pengobat tradisional ini menjadi pionir usaha mikro di Sumut.(rls/bbg)

Mungkin Anda juga menyukai