CALEG GOLKAR

Kereta Api Tabrak Angkot, 11 Penumpang Kritis

MEDAN (medanbicara.com) – Kereta api menghantam angkot menyebabkan belasan orang terluka di perlintasan kereta api di Jalan Sisingamangaraja, Medan, Rabu (25/11).

Semua korban di antaranya dirawat di RSU Permata Bunda dan RSU dr. Pirngadi Medan. Ke 11 penumpang yang dirawat di RSU Permata Bunda, yakni Gita Ghanesha, 29, warga Asrama Armed, Rusmawati, 38, warga Kedai Durian Delitua, Jumanto, 49, warga Galang, Syaiful Amri Batubara, 51, warga Tj. Morawa.

Kemudian, Lindawati, 49, warga Lubukpakam, Suriana, 48, warga Marindal, Gelora Purba (sopir), 42, warga Medan Selayang, Faridah, 28, warga Tj. Morawa,  Tiambun Simanjuntak, 63, warga Tanjungmorawa dan Ismayati, 52, warga Marindal.

Informasi dihimpun, kecelakaan itu terjadi saat kereta api penumpang Sri Bilah melaju dari ke arah Rantau Prapat menuju Stasiun Besar Medan. Di saat bersamaan, angkot Nasional Trayek 38 dari Olympia melintas menuju Tanjung Morawa.

“Pintu neng-nongnya terlambat turun, ada pengendara sepeda motor yang mengerem, tapi angkot itu sudah terlanjur maju hingga ditabrak kereta api,” kata Ilham, seorang warga.

Angkot dengan plat nomor polisi BK 7670 DL yang diseruduk kereta api terseret hingga sekitar 50 meter. Kendaraan umum itu ringsek, dan baru berhenti terseret setelah kereta api berhenti di antara Jalan Sisingamangaraja dengan Jalan Mahkamah. Setelah angkot dipinggirkan, kereta api melanjutkan perjalanannya.

Sementara itu korban luka-luka langsung dilarikan ke RS Permata Bunda, Jalan Sisingamangaraja, Medan. Saksi mata menyatakan, terlihat sekitar 11 orang dibawa ke IGD rumah sakit itu, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis. Seorang lainnya terlihat dibawa ke IGD RS Adnenan-Adenin, karena IGD RS Permata Bunda penuh.

Warga dilaporkan sempat menyerang pos pintu perlintasan. Mereka menuding kecelakaan itu diakibatkan kelalaian petugas yang terlambat menurunkan pintu perlintasan.

Karena khawatir dengan amukan warga, sejumlah petugas didatangkan ke pos itu untuk memberikan bantuan.

Humas PT KAI Divre I Sumut Rapino Situmorang menyatakan, kecelakaan itu tidak mengganggu perjalanan kereta api lainnya.

“Kereta kita hanya terhenti sekitar 9 menit di sana. Kita tidak bisa berlama-lama karena kita hanya punya satu jalur,” kata Rapino Situmorang, Humas PT KAI Divre I Sumut.

Mengenai kesaksian warga soal pintu perlintasan yang terlambat turun, Rapino menyatakan pihak kereta api tidak dapat disalahkan.

“Berdasarkan peraturan, kereta api harus didahulukan,” tegasnya. (koko)

Mungkin Anda juga menyukai