CALEG GOLKAR

Narkoba Marak, Massa Satgas PMS Demo di DPRD Sumut

Brilian MUktar, Anggota DPRD Sumut menerima pengunjuk rasa anti narkoba./foto BSK

MEDAN (medanbicara.com)-Seratusan massa dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Satuan Tugas (Satgas) Pemuda Merga Silima (PMS) Sumatera Utara berunjuk rasa di gedung DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan, Senin (06/11/2017). Massa yang mengenakan atribut organisasi itu mendesak aparat penegak hukum menindak tegas pengedar maupun pemakai narkoba.

“Aparat penegak hukum harus bersungguh-sungguh membasmi peredaran narkoba dan melakukan razia secara rutin di berbagai tempat hiburan hingga ke pelosok desa di Sumut,” kata Ketua Harian DPD Satgas PMS Sumut Marthin Luther Bangun didampingi Sekretaris King Hok Sembiring saat membacakan pernyataan sikapnya.

Di hadapan anggota DPRD Sumut Brilian Moktar dan Baskami Ginting yang menerima pengunjuk rasa, Marthin yang berorasi melalui pengeras suara menegaskan Pemuda Merga Silima merupakan garda terdepan membantu aparat penegak hukum memerangi narkoba.

“Kami Pemuda Merga Silima tidak ingin anak cucu kami hancur gara-gara narkoba,” tegas Marthin.

Massa Pemuda Merga Silima, kata Marthin, akan turun langsung jika praktik peredaran narkoba tetap berlangsung di tempat-tempat hiburan malam. “Kami sendiri yang akan menangkap pengedar dan pengguna narkoba dan menyerahkannya ke penegak hukum,” katanya.

Marthin mengatakan Pemuda Merga Silima akan menyiapkan panti rehabilitasi untuk korban narkoba. Kepada anggota DPRD Sumut, pengunjuk rasa ingin wakil rakyat terus bersuara lantang dalam memerangi narkoba dan tidak keberatan jika dilakukan tes urine.

Sementara Brilian Moktar yang kini duduk di Komisi A DPRD Sumut merespon positif upaya Pemuda Merga Silima dalam memerangi narkoba. Termasuk juga rencana menyiapkan panti reahabilitasi untuk korban narkoba.

“Sangat kita apresiasi dan kita dukung,” kata Brilian Moktar.

Menurut Brilian, jumlah pengguna narkoba sebagaimana yang diketahuinya ada sekitar 380 ribu orang. Tapi yang tengah menjalani rehabilitasi hanya 10 ribu orang. “Jadi masih ada sisa 370 orang lagi yang belum direhabilitasi,” bebernya.

Brilian menegaskan narkoba sudah menjadi musuh bersama sebagaimana yang dikatakan Presiden Joko Widodo. “Pak Jokowi pernah bilang gebuk saja para pengedar narkoba. Bagi orang Solo, kata gebuk itu sudah kemarahan yang amat sangat,” katanya. Setelah menyampaikan aspirasinya, pengunjuk rasa membubarkan dengan tertib. (bsk)

Mungkin Anda juga menyukai