CALEG GOLKAR

Reses DPRD, Warga Tanjung Gusta Keluhkan Genangan Air 

Pembangunan jalan tol Medan-Binjai berdampak kepada warga Tanjung Gusta /net

MEDAN (medanbicara.com)-Pembangunan jalan tol Medan-Binjai yang telah rampung dan sudah dioperasionalkan Oktober lalu berimbas kepada warga Tanjung Gusta.  Pasalnya, jalan menjadi rusak akibat lalu lalang dump truk yang mengangkut bahan material untuk pembangunan tersebut. Tak hanya itu, jalanan pun tergenang karena saluran drainase rusak.

Masalah ini disampaikan oleh sejumlah warga pada reses ke III Anggota DPRD Kota Medan, Herry Zulkarnaen Hutajulu Msi yang digelar di Kantor Lurah Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, kemarin.

“Pembangunan tol sudah selesai, tapi kondisi jalan jadi hancur karena lalu lalang dump truk bermuatan berat. Dan sampai sekarang, jalan rusak itu dibiarkan, belum diaspal juga,”ungkap Alex, warga Jalan Kelambir.

Herannya, lanjut Alex, di kawasan Kabupaten Deliserdang yang terkena pembangunan tol, kondisi jalannya sudah bagus karena langsung diperbaiki.

“Padahal ini wilayahnya perbatasan Medan-Deliserdang. Tapi di Medan jalannya belum diperbaiki, sedangkan Deliserdang sudah bagus,” kata Alex seraya heran kinerja Pemko Medan lamban menangani infrastruktur, termasuk mengatasi banjir yang seolah jalan di tempat, tak ada kemajuan.

“Parit dibongkar, lalu dikeruk trus dibeton. Trus parit dibongkar lagi, dikeruk lagi, diaspal lagi. Kekgitu seterusnya. Apa gak ada solusi pemerintah mengatasi banjir sampek harus itu-itu aja yang dikerjakan,”kritiknya.

Didampingi Lurah Tanjung Gusta, P Harahap, anggota DPRD Medan, Herry Zulkarnaen memaparkan akan menyampaikan aspirasi warga pada Pemko Medan.

“Saya akui, sistem penganggaran Pemko Medan sudah salah. Parit dikorek, lalu diaspal. Trus dibongkar lagi, begitu seterusnya. Jadi pembangunan seolah jalan di tempat, sehingga pembangunan didaerah pinggiran tidak tersentuh,” kata Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Medan ini.

Herry mengakui, APBD Kota Medan lebih besar dari Deli Serdang, namun untuk pembangunan infrastruktur Medan sudah kalah. “Kita memang kalah dari Deliserdang untuk pembangunan infrastruktur. Saya selaku dewan hanya bisa melakukan pengawasan, tidak bisa memutuskan. Tapi aspirasi warga akan saya sampaikan dan semoga tahun depan sudah terealisasi,”ujar legislator asal Dapil III yang meliputi Kecamatan Medan Helvetia, Medan Petisah, Medan Baru dan Medan Barat ini. (eko fitri)

 

 

Mungkin Anda juga menyukai