CALEG GOLKAR

Ribuan Umat Islam Geruduk Lokasi Judi di Marelan, Bulan Puasa Kok Buka

Ribuan massa Ummat Islam melakukan demo menutup lokasi judi. (pjs)

MEDAN (medanbicara.com)- Ribuan massa Umat Islam melakukan untuk rasa di kawasan Titi Papan, Medan Marelan, Sabtu (20/5/2018) malam, usai melaksanakan salat tarawih.

Dalam orasinya, ribuan massa menuntut judi di kawasan Marelan segera ditutup.

“Memang selama ini, meskipun sudah diberitakan oleh media, para cukong judi tidak tergubris sama sekali oleh penegak hukum di Sumatera Utara alias kebal hukum. Sehingga meskipun bulan Suci Ramadan, pengelola judi tak memperdulikannya,” teriak massa.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan Umat Islam, membuat Polres Pelabuhan Belawan dan TNI sempat kewalahan dengan ramainya massa. Selain itu, Umat Islam yang tergabung dalam Kaumi langsung mendobrak pintu masuk lapak judi tersebut dan nyaris hendak membakarnya.

Petugas Polri dan TNI turun ke lokasi langsung meredakan massa dan membuat kesepakatan bersama. Oleh karenanya, ribuan Umat Islam yang turun ke lokasi dapat menahan diri.

Dengan melakukan negosasi di Masjid AR Riha dan perwakilan pemilik judi serta petugas kepolisian dan TNI segera melakukan penutupan lokasi judi tersebut. Dalam surat perjanjian tersebut, apabila tempat judi tetap dibuka, maka Kapolsek Medan Labuhan akan dicopot.

Selain itu, dari pihak perwakilan judi berjanji akan menutup tempat tersebut dengan menandatangani perjanjian di atas materai.

Dalam aksi itu, hampir saja kepala lingkungan menjadi korban amukan massa yang kesal, menilai menutup nutupi tempa lokasi judi tersebut dan membawa kepala lingkungan ke masjid, supaya tidak diamuk massa.

Selain itu, lokasi sepanjang kawasan Medan Marelan mulai dari Pasar Tujuh Helvetia seperti Las Vegas. Pasalnya, judi ikan tembak, dadu, online, dindong, bebas beroperasi, tanpa tersentuh oleh penegak hukum.

H Irfan Hamadi selaku ketua DPP Kesatuan aksi Umat Islam (Kaumi) pada wartawan mengatakan, aksi Umat Islam sekitar Mesjid AR Ridha dan pengurus Mesjid serta Laskar Kaumi dengan spontanitas karena lokasi judi yang tetap beroperasi pada Bulan Suci Ramadan.

“Saat dikonfirmasi oleh pihak Kepolisian katanya tidak buka lagi, ternyata mereka mencuri curi waktu membuka lokasi perjudian tersebut. Maka pada malam hari, adalah kemarahan umat Islam turun ke lokasi menutup lokasi judi tersebut,” ungkapnya.

Setelah membuat perjanjian, umat Islam yang melakukan aksi demo di lokasi perjudian Marelan, membubarkan diri dengan tertib yang dikawal pihak Polres Pelabuhan Belawan. (pjs)

Mungkin Anda juga menyukai