CALEG GOLKAR

RSUD Pirngadi Masih Banyak Yang Harus Dibenahi

Asisten Deputi Bidang Pelayanan Publik Wilayah I Kemenpan RB, Novian Andrina, saat berkunjung ke RSUD dr. Pirngadi Medan/fatimah  

MEDAN (medanbicara.com)-Asisten Deputi Bidang Pelayanan Publik Wilayah I Kemenpan Reformasi Birokrasi, Novian Andrina melakukan kunjungan ke RSUD dr Pirngadi Medan untuk mengevaluasi pelayanan publik yang diberikan RSUD dr Pirngadi, Medan kepada masyarakat, Rabu (21/3).

Dalam kunjungannya, Novian mengatakan, sebagai role model badan publik yang ditunjuk oleh Kemenpan RB tahun ini pihaknya terus melakukan evaluasi yang nanti akhirnya adalah menjadi indeks pelayanan publik yang akan terlihat dari penilaian Kemenpan RB. Seperti saat ini pihaknya melakukan peninjauan ke RSUD Pirngadi milik Pemko Medan.

Dikatakannya, ada tiga formulir yang dilakukan penilaian untuk rumah sakit yaitu asessment rumah sakit itu sendiri, dimana pihaknya sebagai evaluator dan pihak ketiga yang melakukan survey terhadap kepuasan masyarakat.

“Kami berharap evaluasi ini jadi satu pedoman untuk rumah sakit melakukan perbaikan yang nanti dampaknya adalah kepuasan publik dari sisi kesehatan masyarakat,” katanya kepada wartawan, kemarin.

Selain itu jelasnya, ada 37 indikator yang masuk dalam penilaian, antara lain, kebijakan pelayanan, sarana prasarana, sistem informasi pelayanan publiknya, SDM (Sumber Daya Manusia) profesional, pengelolaan pengaduan dan inovasinya itu harus dipenuhi.

“Seperti saat ini kita meninjau RSUD Pirngadi Medan, kalau kita bicara pengamatan lapangan dari tahun ke tahun banyak yang harus ditingkatkan tidak bisa jangka pendek walau memang sebenarnya dikarenakan perlu biaya,” ujarnya.

Dikatakannya, seperti terlihat saat ini masalah gedung yang juga perlu anggaran, belum lagi dari sisi SDM pihaknya melihat perlu peningkatan walau sudah dimulai dengan dikirimkan beberapa pengawai yang mengikuti diklat yang sifatnya untuk pelayanan publik. Semua itu merupakan upaya perbaikan rumah sakit itu sendiri.

“Berbicara kebutuhan SDM, maka kita bicara analisis jabatan dan analisa beban kerja. Apakah rumah sakit ini sudah melakukan itu. Dan, setelah kami tanya kata kepala bagian organisasi sedang dalam penyusunan analisis jabatan. Kalau sudah ada, itu akan diketahui berapa kebutuhan SDM di sini,” ujarnya.

Dikatakannya, RSUD Pirngadi adalah rumah sakit terkenal hingga nasional tapi terkenal juga pelayanan yang masih kurang untuk penuhi harapan masyarakat. Banyak hal yang perlu dibenahi secara bertahap. Seperti, penataan tempat pelayanan gedungnya yang perlu diperbaiki, ruang pelayanan kelas 3 yang besar, tapi kurang terawat.

“Kita melihat sarana prasarana perlu ditambah dan sudah ada langkah awal dengan membuat unggulan dua pelayanan. Diantaranya, pelayanan untuk penyakit kanker. Kami ini punya kewenangan dari sisi kebijakan pendampingan memfasilitasi. Namun jika dukungan yang sifatnya pembiayaan tidak, hanya saja kami berikan support pemantauan dan evaluasi pelayanan publiknya,” ujarnya.

Dikatakannya, pihaknya akan mengumumkan hasil evaluasinya pada bulan Oktober atau Nopember mendatang.

“Sebelumnya, kita sudah mengumumkan dengan nilai B minus, yaitu sudah baik tapi dengan catatan,”ujarnya.

Sementara itu, Humas RSUD Pirngadi Edison Perangin Angin mengapresiasikan kunjungan asisten Menpan Reformasi Birokrasi, karena menindaklanjuti pelayanan publik tentang UU nomor 25 tahun 2009.

“Jadi memang sangat diperlukan untuk penyesuaian UU tersebut. Dengan adanya peninjauan yang dilaksanakan di RSUD Pirngadi, salah satunya yang perlu di cek adalah adanya maklumat,”pungkasnya. (fatimah)

 

 

 

Mungkin Anda juga menyukai