CALEG GOLKAR

Tanpa Plang, Proyek Pengerjaan Parit Jalan Bunga Mawar Padang Bulan Dikerjakan Asal Jadi

KEJATISU (medanbicara.com) – Penggalian parit-parit dan pembuatan gorong-gorong di seputaran Padang Bulan tepatnya di Jalan Bunga Mawar Pasar 5 dikerjakan asal jadi. Batu dan besi sisa galian dibiarkan saja bertebaran dilokasi proyek.

Hasil pantauan, asal jadinya proyek pengerjaan dari Dinas Bina Marga Kota Medan itu. Membuat kenderaan yang melintasi lokasi tersebut menjadi rusak dan warga menjadi korban dari proyek asal jadi tersebut.

Pembangunan gorong-gorong yang sejatinya berguna mengatasi banjir tersebut, dibuat serba cepat dan asal jadi. Ini dikarenakan pengerjaan yang kejar target di tanggal 10 Desember 2016 masih menggali dan tidak semua parit dibuat gorong-gorong.

Hal diamini Mondan (33) warga Jalan bunga mawar pasar 5 Medan, Senin (12/12/2016). Ia mengatakan, pelebaran parit tidak merata, begitu puka pemasangan gorong-gorong. Ini disebabkan terdapat sebahagian jembatan tidak dibongkar dan digali serta dibuatkan gorong-gorongnya.

Ditegaskannya, parit yang disemen sudah ada yang retak dan tidak lurus melainkan berbengkok-bengkok serta proses penggalian yang manual dan didasar parit tidak dicor.

” parit terlalu buru-buru dikerjakan, dipecahkan parit yang lama dan digali serta disemen lagi dengan serba terburu-buru, dasar parit tidak dicor serta kedalamnya hanya berkisar 140 Cm. Kedalamannya hanya sampai leher orang dewasa, bisa kita lihat foto tukang pas mencangkul parit,” jelasnya.

Tambahnya, proyek ini juga tanpa plang. Dari setiap ujung jalan yang ada pelebaran parit tidak terlihat plang proyek dari mulai pengerjaan sampai dengan selesai.

Demikian juga diakui oleh Ismail (32) warga sekitar. Dirinya heran dengan pekerjaan para pekerja proyek yang serba terburu-buru. Sehingga kualitas pekerjaan itu asal jadi dan para pekerja membiarkan sisa tanah dan batu serta besi galian mengaga di pinggir jalan yang tentu saja lambat laun akan memakan korban jiwa.

“Banyak warga heran, tapi bingung mahu mengadu kemana, dikarenakan pihak pekerja proyek bekerja memecahkan parit lama dan jembatan lama tanpa memberi tahu sehingga ada saja warga yang tidak tahu dan menjadi korban fisik kecelakaan dan benda karena kenderaanya rusak terkena sisa batu, besi dan tanah dari galian parit” tegasnya pada wartawan.

Masih menurut Ismail, bumper mobil pengguna jalan pecah terkena batu dan besi sisa galian yang masih berserakan di tepi jalan. Meskipun sudah terdapat penggalian parit, namun pada Minggu (11/12/2016) malam di seputaran Jalan Bunga Mawar dan Koserna masih terjadi banjir. Sehingga amat sanggat dipertanyakan fungsi dan tujuan pelebaran parit serta dipertanyakan sfesifikasi proyek tersebut. Hal ini membuat banyak warga Kota Medan kecewa.(*)

Mungkin Anda juga menyukai