CALEG GOLKAR

Tolak Penggusuran, 174 KK Bertahan Dipinggiran Rel

MEDAN (medanbicara.com) – Pembangunan jalur ganda kereta api mulai Titik Nol Medan hingga kawasan Pulo Brayan terus dilakukan. Akan tetapi, ada 174 KK yang masih bertahan di pinggiran rel itu, menolak digusur.

Manajer Humas PT Kerata Api Divre I Sumut-Aceh, Joni Martinus, menerangkan, awalnya ada 703 kepala keluarga yang tinggal di kawasan pinggiran rel.

Setelah sosialisi, mediasi, dan memberikan surat peringatan I, II, dan III akhirnya sebanyak 603 KK bersedia pindah dengan membongkar kediamannya sendiri.

"Hari ini, 174 KK merupakan sisa dari 703 KK yang belum pindah dari lokasi pinggiran rel tersebut. Sehingga kita lakukan penertiban," kata Joni, Rabu (23/11/2016).

Disinggung mengenai biaya ganti rugi, Joni menuturkan bukan biaya ganti rugi yang diberikan. Akan tetapi PT KAI memberikan upah bongkar kepada setiap warga yang melakukan pembongkaran sendiri.

"Sudah kita berikan itu (upah bongkar) kepada semua warga pinggiran rel. Dengan catatan apabila sudah dibongkar baru diberikan uangnya. Warga yang hari ini belum kita berikan dananya karena belum melakukan pembongkaran," jelasnya.

Berdasarkan pantauan, satu unit alat berat eskavator diturunkan PT KAI untuk melakukan penggusuran. Penertiban juga didampingi 1.627 personel gabungan dari TNI Polri dan pemda setempat.(*)

Mungkin Anda juga menyukai