Warga Apatis, Pilkada Kota Medan Sepi

MEDAN (medanbicara.com) – “Buat apa gunanya mencoblos toh nanti yang dicoblos bakal masuk penjara juga”.

Sikap apatis itulah yang kerap terlontar dari hampir seluruh warga Kota Medan yang memiliki hak suara dalam pemilihan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan periode 2016-2021 mendatang. Buktinya, hingga pemungutan suara ditutup, lebih dominan warga enggan datang mencoblos ke tempat pemungutan suara (TPS).

Parahnya lagi, beberapa TPS seperti misalnya di Kecamatan Medan Amplas hingga penutupan pemungutan suara pada pukul 13.00 WIB tadi saja, dari DPT hampir 500 orang namun hanya 17 warga saja yang datang menyoblos.

“Yang jelas golput pemenangnya,” kekeh Dedi Riono, salah seorang pemilik suara di Kecamatan Medan Maimon, Rabu (9/12).

Amatan medanbicara.com memang terbukti benar adanya. Seperti pada TPS 2 di Kelurahan Perintis Kecamatan Medan Timur yang sepi peminat. Panitia di TPS itu terlihat lebih banyak duduk-duduk karena sepinya warga yang datang.

Begitu juga di TPS 3 Lingkungan 4, Kelurahan Pasar merah Barat, Kecamatan Medan kota. Di sini pun hanya segelintir warga yang mau datang memberikan hak pilihnya.

“Sepi kali pun di TPS ini,” kata Reza Wibowo, salah seorang warga di TPS tersebut.

Pakbaho (kanan)

Pakbaho (kanan)

Hal serupa juga terjadi di TPS 6, Lingkungan 8, Kelurahan Sitirejo III, Kecamatan Medan Amplas. Salah seorang anggota KPPS, Saut FJ Naibaho menjelaskan, dari jumlah DPT sebanyak 697 orang namun hanya 141 suara saja yang masuk ke kotak suara di TPS tersebut.

“Sepi kali di TPS kami ini, mulai dari pagi sampai sekarang cuma 141 orang yang datang mencoblos,” kata pria yang akrab disapa Pakbaho ini.

Pj Wali Kota Medan Randiman Tarigan sendiri bahkan mengakui hasil monitoring pihaknya sebelum pukul 12.00 WIB yang lalu menghasilkan kalau jumlah pemilih di Pilkada Kota Medan 2015 hanya sampai 10 - 15 persen saja. (emzu)

Mungkin Anda juga menyukai