CALEG GOLKAR

Wow!!! Karaoke Equator dan X3 Diduga “Menyetor” ke BNN

MEDAN (medanbicara.com) – Gencarnya Badan Narkotika Nasional (BNN) merazia sejumlah tempat hiburan malam namun tidak membuat takut pengelola Equator Novotel Plaza dan X3 Yanglim Plaza, menjadi gentar.

Mereka malah berdalih sudah menyetor segepok uang kepada aparat khususnya petugas BNN tersebut.

“Tahu sama tahu sajalah. Obat (inex) kita jual di sini Rp200 ribu per butir. Kalau pengunjung yang kenal dekat dengan kita, malah bisa dijual Rp150 ribu per butir. Hasil keuntungan uang penjualan obat di lokasi ini kita setor ke BNN. Karena, kita tak ingin tamu yang lagi enjoy terganggu kehadiran petugas,” ungkap salah seorang pegawai Equator yang minta namanya dirahasiakan kepada wartawan,” Senin (20/3).

Dia menyebutkan, sebelumnya pihak BNN kerap masuk ke Equator secara mendadak. Namun, begitu ada uang setoran diserahkan ke sana, pihak BNN enggan masuk lagi.

“Begitulah trik kami. Mana ada yang nggak butuh uang. Penting tiap bulan nyetor. Jadi, tamu yang datang kemari jadi tenang bisa menghabiskan waktunya sampai pagi tanpa terusik dengan adanya razia,” bebernya.

Hampir sama juga di tempat hiburan X3. Menurut sumber yang layak dipercaya, sejumlah uang setoran terus mengalir ke pihak tertentu sehingga lokasi “dugem” ini aman-aman saja daria razia BNN.

Sementara itu, Kabid Pemberantasan BNNP Sumut AKBP Agus Halimuddin, membantah keras adanya setoran dari pihak karaoke X3 Yanglim Plaza dan Equator.

“Tidak benar itu semua. Coba siapa yang ngomong begitu. Beritahu kepada saya. Jangan main-main. Sekali lagi itu tidak benar,” tegasnya saat dikonfirmasi.

Agus mengungkapkan, pihaknya selalu merazia atau menggerebek setiap lokasi tempat hiburan malam untuk mengantisipasi peredaran narkoba.

“Tetap kita razia. Ya kalau mengenai itu kan tak mungkin kita bilang kepada publik. Takutnya razia bocor. Kita BNNP Sumut komit dalam pemberantasan narkoba,” ungkapnya sembari mengimbau kepada pengelola diskotik agar jangan coba-coba mengedarkan narkoba kepada pengunjung.

“Kalau memang terbukti akan kita tindak tegas. Siapapun itu. Baik pengelola maupun pengunjung yang kedapatan mengedarkan maupun mengkonsumsi narkoba,” pungkasnya. 

Diketahui, tempat hiburan Karaoke XXX (X3-red) Yang Lim Plaza, disinyalir menyediakan narkoba untuk pengunjungnya. Sebutir pil ekstasi dibandrol Rp300 ribu. Selain pil 'geleng-geleng,' narkoba jenis key juga banyak beredar di tempat hiburan malam itu. 

“Kalau inex bisa Rp300 ribu gitu harganya jika kita pesan di dalam. kalau key bisa sampai Rp1 jutaan. Itupun harus orang cina baru bisa dikasih beli. Kalau orang pribumi ditengok-tengoknya orangnya,” sebut salah satu pengunjung yang juga pernah memesan inex dan key, namun tidak mau disebutkan namanya.

Hal itu dibuktikan dengan peristiwa overdosisnya seorang pengunjung bernama Amelia alias Lia (22) yang diduga mengonsumsi pil ekstasi (inex) di room KTV X05, Senin (13/3) malam lalu.

Informasi diperoleh di lapangan, korban mendapatkan narkoba dengan membelinya seharga Rp300 ribu dari karaoke X3. Atas kejadian overdosis itu, Amelia sempat dirawat di RS Bunda Thamrin. Saat kejadian ia sempat mengalami kejang-kejang, lalu dilarikan dua rekannya ke rumah sakit. Sementara tamunya yang di dalam room tidak perduli dan langsung kabur dari room. 

Sementara Manager X3 Yanto ketika ditanya soal itu membantah keras akan tudingan tersebut. Ia menepis kalau tempatnya menjual narkoba. Berbeda dengan Humas Equator Amin, saat dikonfirmasi wartawan tidak mau mengangkat telepon selulernya. Begitu juga dilayangkan pesan singkat (SMS) juga tidak berbalas. (tim)

Mungkin Anda juga menyukai