CALEG GOLKAR

Gempa dan Tsunami Hantam Sulteng, Sekeluarga Hilang Ditelan Ombak, Ada Korban Tewas Tertimpa Reruntuhan

Tsunami yang melanda Palu. (screenshoot)

SULTENG (medanbicara.com)-Gempa berkekuatan 7,4 SR disertai tsunami menghantam Sulawesi Tenggara, Jumat (28/9/2018) petang WIB. Pusat gempa disebut berada pada lintang 0.18 LS, 119.85 BT, dengan kedalaman: 10 Km dari Semenanjung Minahassa, Sulawesi, atau berjarak 27 km dari Timurlaut Donggala (Sulteng) 80 km Baratlaut Palu (Sulteng) 123 km Timurlaut Mamuju Utara (Sulawesi Barat), 134 km Baratlaut Sigi (Sulteng) 1593 km TimurLaut Jakarta.

BMKG juga menyebutkan, gempa tersebut berpotensi memicu tsunami. Wilayah yang kemungkinan terkena dampak tsunami adalah Sulawesi Tenggara Donggala bagian Barat dengan status Siaga, Donggala Bagian Utara dengan status Waspada dan Kota Palu Bagian Barat berstatus Waspada.

Tsunami menerjang Palu, Sulawesi Tengah, setelah gempa 7,4 SR. Detik-detik tsunami tersebut terekam dalam video yang kemudian viral. Lihat videonya: https://www.youtube.com/watch?time_continue=61&v=ordPWLFcvQA

Video yang tersebar luas di media sosial itu disebut direkam di Palu Grand Mall. Dari atas, terlihat air laut menerjang bangunan di pinggir laut.

Bangunan-bangunan itu tampak rusak. Kamera juga menyorot masjid yang rusak. Masjid yang tampak di video identik dengan Masjid Agung Darussalam, Palu.

Kantor Ditlantas Polda Sulteng di Pantai Talise/Jembatan Kuning, Palu. (Istimewa)

Di video itu, tampak baliho caleg DPRD Palu ikut diterjang tsunami. Suara warga yang panik terdengar di video.

Hingga malam tadi, BNPB masih terus melakukan pendataan korban akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Sejauh ini, satu keluarga dilaporkan hilang di Pantai Palu saat tsunami menerjang.

"Laporan yang ada, 1 orang meninggal siang tadi karena gempa 6,4 SR. Dampak tsunami itu satu keluarga di pantai hilang," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat dihubungi wartawan, Jumat (28/9/2018).

Belum diketahui jumlah anggota keluarga yang hilang itu. Selain itu, sejumlah warga dilaporkan tertimpa reruntuhan bangunan.

"Kami juga dapat laporan ada beberapa warga yang tertimpa bangunan di Kota Palu dan Donggala. Jumlahnya masih didata," ujarnya.

Tsunami terjadi di Palu setelah Donggala, Sulawesi Tengah, diguncang gempa bermagnitudo 7,4 SR. Berdasarkan pengamatan BMKG, beberapa kapal sempat naik ke darat akibat kejadian ini.

"Setelah mendapatkan informasi dari saksi di lapangan dan yang terlibat, (air laut) surut, dan saat surut memang ada beberapa kapal naik ke darat," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (28/9).

Sejumlah korban juga dilaporkan tewas. "Jumlahnya masih didata. Beberapa korban memang meninggal karena tertimpa bangunan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purworo Nugroho saat dihubungi, Jumat (28/9/2018).

Meski demikian, Sutopo kembali menegaskan belum bisa memastikan jumlah korban baik meninggal maupun luka. "Belum bisa jumlah, masih pendataan," ujarnya. (dtn)

Mungkin Anda juga menyukai