CALEG GOLKAR

Gempa Pasaman Sumbar, 6 Orang Masih Hilang, Berikut Datanya…

Antara

PASAMAN (medanbicara.com)-BPBD Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar), mengatakan ada enam warga yang hilang usai gempa M 6,1. Keenam korban itu diduga hilang akibat terseret arus air usai gempa terjadi.

Kepala Badan Pelaksana BPBD Kabupaten Pasaman, Alim Bazar, menyebutkan keenam orang itu dinyatakan hilang di Nagari Malampah. Malampah merupakan daerah terparah akibat gempa di Kabupate Pasaman.

“Jadi laporannya sesaat setelah gempa, sebagian tanah di lereng Gunung Talamau turun dan menyebabkan meluapnya air Sungai Batang Timah di daerah Siparayo. Mereka diperkirakan hanyut terbawa arus,” jelas Alim.

Keenam orang yang hilang itu bernama Suar, Munir, Sapar, Ramadhan, Rodi dan Buyuang Padang. Tim gabungan telah dikerahkan mencari keenamnya.

“Tim gabungan masih melakukan pencarian di lokasi,” katanya.

Sebelumnya, BNPB mengatakan ada delapan orang yang tewas akibat gempa bermagnitudo 6,1 yang mengguncang Sumatera Barat (Sumbar). Selain itu, ada 6.002 orang yang mengungsi.

“Total warga meninggal dunia delapan orang, luka berat 10 orang, dan luka ringan 76 orang,” kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari kepada wartawan, Sabtu (26/2).

Jumlah korban tersebut merupakan data per pukul 02.35 WIB tadi. Jumlah tersebut terdiri atas tiga orang di Kabupaten Pasaman Barat dan lima orang di Kabupaten Pasaman.

Dia mengatakan ada 6.002 warga yang mengungsi akibat gempa. Sekitar 5.000 pengungsi tersebar di 35 titik di Kabupaten Pasaman Barat.

BPBD Kabupaten Pasaman Barat mencatat 5.000 warga mengungsi di 35 titik di Kecamatan Talamau, Pasaman, dan Kinali.

Berikutnya, ada 1.000 orang yang mengungsi di Kabupaten Pasaman. BNPB juga masih mencari enam orang yang diperkirakan tertimbun longsor setelah gempa terjadi.

Total kerusakan yang dipicu gempa antara lain 103 unit rumah rusak berat, 5 unit rusak sedang, 317 unit rusak ringan, 3 unit fasilitas pendidikan rusak berat, hingga aula bupati Pasaman Barat yang mengalami kerusakan ringan.

Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat telah menetapkan status tanggap darurat bencana alam gempa bumi melalui SK bernomor 188.45/160/BUP-PASBAR/2022. Masa tanggap darurat akan berlaku selama 14 hari mulai 25 Februari hingga 10 Maret 2022.

Kebutuhan mendesak yang diperlukan warga terdampak antara lain terpal dan tenda pengungsian, makanan siap saji, air bersih, dan perlengkapan keluarga. Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto bersama jajaran dan perwakilan Komisi VIII Lisda Hendarjoni telah berada di lokasi terdampak dan diterima Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi hari ini.(Dtc)

Mungkin Anda juga menyukai