CALEG GOLKAR

Jimmy Aritonang, Warga Balige Selamat dari Pembantaian KKB di Papua, Pura-pura Mati, Kawannya Dikumpulkan Lalu Ditembaki…

Jimmy Aritonang, korban selamat pembantaian KKB dievakuasi TNI. (Kodam Cendrawasih/kcm)

PAPUA (medanbicara.com)–Jimmy Aritonang, salah satu pekerja PT Istaka Karya yang selamat dari pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua.

Jimmy Aritonang berhasil dievakuasi pasukan TNI, dan saat ini, Rabu (5/12/2018), telah berada di penampungan korban selamat di Wamena, Kabupaten Jaya Wijaya.

Dari keterangan Jimmy-lah diketahui jumlah pekerja pembangunan jembatan proyek jalan Trans Papua di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, yang menjadi korban KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Jimmy mengatakan, ada 25 pekerja proyek yang ditangkap KKB. Saat pembantaian terjadi, 6 orang berhasil selamat setelah pura-pura mati dan kabur. Sedangkan jumlah korban meninggal dunia 19 orang.

Petugas saat ini masih melakukan upaya pemulihan Jimmy atas trauma psikologis yang dialaminya akibat peristiwa mengerikan tersebut. Menurut abang iparnya, Lefrend Siahaan, Jimmy dalam kondisi sehat dan tak ada bekas luka di tubuhnya pada saat disandera dan juga melarikan diri dari kelompok KKB.

“Luar saya (adik ipar). Kondisinya baik. Kami tadi malam sempat melihatnya. Tapi sampai saat ini dia masih di tempat penampungan. Sampai saat ini kita belum bisa lama-lama bersamanya. Tapi yang penting dia selamat,” ungkapnya.

Lefrend Siahaan menceritakan kisah adik iparnya pada saat disandera dan juga berhasil melarikan diri. Saat itu, mereka yang berjumlah 25 orang pekerja didatangi dan dikumpulkan menjadi satu oleh anggota KKB.

Setelah mereka dikumpulkan, lanjutnya, Jimmy bersama teman-temannya dibawa di puncak Kabo yang tak jauh dari kamp para pekerja. Di sanalah para karyawan dieksekusi dengan senjata api.

“Jadi, saat mereka ditembaki. Adik ipar saya bersama beberapa temannya pura-pura mati. Lalu setelah mereka ditinggalkan. Mereka yang selamat melarikan diri. Saya jumlahnya tidak tahu berapa orang yang berhasil selamat,” kata Siahaan yang tinggal di Wamena.

“Jadi mereka berlari dari lokasi eksekusi ke Distrik Mbua, dengan melewati hutan lebat, sungai yang terjal dan juga bukit. Sesampainya di sana, ternyata mereka dikejar dan masih dihujani peluru saat mengamankan diri di Pos TNI Mbua,” terangnya lagi.

Menurut Siahaan, adik iparnya baru saja bergabung dengan PT Istaka Karya sebagai mandor (kepala tukang) untuk pembangunan jembatan di Nduga. Kini Siahaan telah memberikan informasi kepada sanak keluarga mereka di Balige, Tobasa Samosir (Tobasa), Sumatera Utara (Sumut), tentang kabar Jimmy, ayah empat anak ini, selamat.

“Kini keluarga besar kami sudah lega. Begitu mengetahui dia selamat. Terima kasih Tuhan Yesus. Mukjizat mu selalu kamu berikan kepada kami. Terima kasih Tuhan,” ucapnya.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Muhamad Aidi menjelaskan, dari keterangan korban yang selamat, dipastikan 19 orang karyawan PT Istaka Karya tewas dibunuh KKB.

Sampai saat ini belum ada kabar apakah aparat penegak hukum telah sampai di lokasi kejadian. Hal itu disebabkan medan yang berat untuk sampai ke sana. Butuh 12 jam perjalanan untuk mencapai lokasi pembantaian karena medan yang berat. (kcm/msc)

Mungkin Anda juga menyukai