CALEG GOLKAR

Menangis! Pasangan Kekasih yang Tewaskan Bayinya di Jok Motor Akhirnya Menikah

Cicik mempelai wanita terlihat menangis. (dtn)

MOJOKERTO (medanbicara.com)- Pasangan kekasih yang membawa bayi dalam jok sepeda motor hingga tewas, Dimas dan Cicik akhirnya menikah. Mereka menikah di Mapolres Mojokerto. Pernikahan kedua tahanan ini diwarnai isak tangis dan pingsannya sang mempelai perempuan.

Pernikahan Dimas dan Cicik digelar di Masjid Darul Istiqomah, Mapolres Mojokerto, Jalan Gajahmada, Mojosari. Pemuda yang sehari-hari menjadi satpam pabrik itu keluar dari tahanan dikawal polisi bersenjata lengkap.

Kemeja putih dan sarung berwarna kuning emas membalut tubuh pemuda asal Gresik tersebut. Sementara kekasihnya, Cicik yang mengenakan dress berwarna cokelat krem terlihat pucat.

Pernikahan pasangan kekasih ini diwarnai isak tangis keluarga kedua belah pihak. Bahkan Cicik sempat pingsan sebelum akad nikah digelar. Muda-mudi ini akhirnya sah menjadi pasangan suami-istri dengan mas kawin uang tunai Rp 200 ribu.

“Permohonan untuk menikah kami kabulkan dengan pertimbangan kemanusiaan dan masa depan anak-anak ini. Semoga mereka menjadi pasangan sakinah mawadah warahmah,” kata Kapolres Mojokerto, AKBP Leonardus Simarmata usai mengawal pernikahan Dimas dan Cicik, Selasa (4/9/2018).

Leonardus mengatakan proses hukum terhadap Dimas dan Cicik tetap berjalan. Pihaknya berharap pernikahan ini menjadi wujud penyesalan pasangan tersebut.

“Kami berharap ini menjadi penebusan ya, dilakukan mereka dengan sungguh-sungguh sebagai suatu penyesalan, semoga menjadi pertimbangan hakim,” ujarnya.

Kuasa Hukum Dimas dan Cicik Kholil Askohar mengatakan, sebelum Cicik hamil 8 bulan, kliennya berencana menikah. Rencana pernikahan itu juga direstui kedua orang tua pasangan tersebut.

“Mereka sudah ingin nikah resmi setelah dua tahun pacaran, tapi Cicik masih sekolah. Sehingga menunggu dia lulus,” terangnya.

Cicik merupakan gadis asal Mojokerto. Dia masih menempuh pendidikan di sekolah tinggi ilmu kesehatan di Kediri. Dimas yang sehari-hari menjadi satpam pabrik di Wringinanom, Gresik selama setahun menjalin kasih dengan Cicik yang merupakan mahasiswi sekolah tinggi ilmu kesehatan di Kediri. Mereka mengaku sudah 7 kali berhubungan layaknya suami-istri. Akibatnya Cicik hamil 8 bulan.

Takut kehamilan pranikah itu ketahuan keluarganya, Dimas dan Cicik sepakat melakukan aborsi. Dimas membeli obat penggugur kandungan dari temannya Nursaadah Utami Pratiwi (25), bidan yang berdinas di sebuah rumah sakit di Langkat, Sumut.

Dimas menggunakan obat dari Utami untuk menggugurkan kandungan kekasihnya di vila kawasan wisata Pacet, Mojokerto pada Minggu (12/8). Cicik meminum 5 butir sekaligus obat keras tersebut sekitar pukul 21.00 WIB.

Kandungan berusia 8 bulan itu gugur esok harinya, Senin (13/8) sekitar pukul 10.00 WIB. Di luar dugaan, bayi laki-laki yang dikandung Cicik lahir dalam kondisi hidup.

Takut ketahuan orang, Dimas dan Cicik membawa bayi laki-laki mereka ke Puskesmas Gayaman, Mojoanyar, Mojokerto dengan cara dimasukkan ke dalam bagasi motor Yamaha NMax milik Dimas. Dengan motor yang sama, Dimas membonceng Cicik yang dalam kondisi lemas usai melahirkan.

Nahas, sampai di Puskesmas bayi prematur itu dalam kondisi kritis akibat terlalu lama di dalam jok motor. Darah daging Dimas dan Cicik akhirnya meninggal saat dirujuk ke RS Gatoel, Kota Mojokerto.

Akibat perbuatannya, Dimas dan Cicik harus mendekam di balik jeruji besi. Pasangan kekasih ini dijerat dengan pasal berlapis, yakni terkait aborsi, kekerasan terhadap anak dan penyalahgunaan obat keras berbahaya. Oknum bidan yang terlibat juga diringkus.
(dtn)

Mungkin Anda juga menyukai