CALEG GOLKAR

Naqsabandiyah Sudah Lebaran, An Nadzir Sulsel Besok

Suasana salat id jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Bogor. (ant)

BOGOR (medanbicara.com)- Pemerintah masih akan menggelar sidang isbat besok untuk menentukan 1 Syawal 1439 H atau Lebaran 2018. Meski begitu, sejumlah jemaah Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah telah berlebaran hari ini.

Berdasarkan info yang diperoleh, Rabu (13/6/2018), salat id salah satunya digelar di Rumah Ibadah Suluh Darussalam, Kampung Pasir Jawa, Cigombong, Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/6) pagi. Mereka tampak bersalam-salaman seusai salat id.

Syekh Muda Maulana Syarif Alam, perwakilan jemaah Tarikat Naqsabandiyah Al-Kholidiyah, mengatakan, berdasarkan hasil penghitungan pergantian bulan menggunakan metode hisab, mereka bersepakat bahwa 1 Syawal jatuh pada hari ini.

"Jadi metode untuk menentukan tanggal itu kan ada dua. Pertama, hisab; dan kedua, hilal. Kita itu menggunakan metode hisab, metode hisab kamariah. Dan, berdasarkan hisab kamariah, tarekat Naqsabandiyah Al-Kholidiyah menggenapkan puasa selama 30 hari itu kemarin dan Insyaallah tanggal 1 Syawal itu hari ini," katanya saat ditemui di Majelis Darussalam, Rabu (13/6).

Maulana menyebut ada tiga lokasi yang menjadi pusat kegiatan salat Idul Fitri untuk Tarekat Naqsabandiyah Al-Khalidiyah di Indonesia. Untuk Pulau Jawa, kata Maulana, dipusatkan di Bogor.

"Jadi ada tiga tempat yang menjadi pusat pelaksanaan salat id untuk Tarekat Naqsabandiyah. Pertama, di Sumatera Utara, kemudian di Kepulauan Riau, lalu di Pulau Jawa, yang dipusatkan di Bogor," kata Maulana.

Selain di Bogor, salat id digelar oleh jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Padang. Salat id bertempat di Musala Baitul Makmur, Pauh, Padang, Sumatera Barat, Rabu (13/6).

Sementara, Jemaah An Nadzir di Sulawesi Selatan menetapkan 1 Syawal pada Kamis, 14 Juni 2018. Mereka akan melaksanakan salat id di Pondok Pesantren An Nadzir, Kabupaten Gowa, Sulsel.

"Insyaallah kami tetapkan 1 Syawal pada hari Kamis, 14 Juni 2018," ujar pimpinan jemaah An Nadzir, Lukman, saat berbincang dengan detikcom, Selasa (12/6/2018).

Rencananya, salat id akan dihadiri 500-700 jemaah dan berlangsung di pekarangan Masjid An Nadzir. Lukman menambahkan pihaknya juga memiliki tim yang telah melakukan survei jatuhnya 1 Syawal.

Salat id ini akan digelar di Masjid An Nadzir, yang terletak di Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

"Jadi total puasa kami pada bulan Ramadan ini adalah 29 hari. Haram hukumnya puasa pada bulan Syawal," sebut Lukman.

Perlu diketahui, kaum pria jemaah An-Nadzir identik dengan pakaian hitam, berjanggut, dan rambut panjang yang disemir berwarna kuning. Sedangkan kaum perempuannya menggunakan jilbab panjang berwarna gelap, dilengkapi kain cadar.

Untuk menentukan masuknya Ramadan dan Syawal, jemaah An-Nadzir menggunakan tiga metode, yakni hisab, rukyatul hilal, dan pengamatan fenomena alam, seperti mengukur tingkat pasang tertinggi air laut, yang dilakukan tim dari jemaah An-Nadzir, yang berjumlah 7 orang.

"Untuk menentukan awal Syawal, kita harus memperhatikan akhir Ramadan. Kalau awal bulan diperhatikan, mustahil kita lihat bulan terbit di barat. Paling tidak kita mengetahui purnama 15 kapan, kalau purnama 15 hari sisanya sebagai estimasi," sambungnya.

Menurutnya, dalam 3 hari terakhir, waktu terbitnya bulan bertambah 4 menit. Pihaknya yakin pada Rabu (13/6) besok, sudah terjadi perpisahan bulan yang menandakan masuknya bulan Syawal.

"Besok siang sekitar jam 12.00-13.00 Wita sudah terjadi perpisahan bulan, sehingga pada waktu itu kita akan berbuka puasa di siang hari. Haram hukumnya jika berpuasa jika Syawal sudah masuk," terangnya.

Tidak hanya itu, jemaah An Nadzir juga mengamati fenomena pasang-surut air laut.

"Besok sudah masuk Fajar Siddiq dan terjadi perpisahan bulan di siang hari sehingga menyebabkan pergantian pasar air laut. Jadi totalnya puasa besok 29 hari. Kalau berbuka siang hari terhitung 29 hari plus 6 jam," sambungnya. (dtn)

Mungkin Anda juga menyukai