CALEG GOLKAR

Ngeri! Demo Ricuh di Kendari Makan Korban, 1 Mahasiswa Tewas Tertembak di Dada, 1 Kritis, 15 Terluka

Korban tewas dan koran kritis. (fcb)

KENDARI (medanbicara.com)- Demo mahasiswa di Kendari, Sultra, berujung ricuh dan memakan korban jiwa. Dalam kericuhan ini Immawan Randy (21) mahasiswa Halu Oleo, Kendari, tewas. Jenazah Randi luka tembak di dada.

Selain Randy, seorang korban lain bernama Yusuf Kardawi (19), semester tiga Fakultas Teknik sedang kritis dan menjalani perawatan serius di RS Bahteramas.

Aksi demo pelajar STM dan mahasiswa ini terjadi pada Kamis (26/9), sejak pukul 10.00 Wita. Massa mahasiswa dan pelajar melakukan long march lebih dulu di Jl Abdullah Silondae menuju gedung DPRD Sulteng.

Sekitar pukul 12.20 Wita, mahasiswa dan pelajar mencoba menjebol barikade polisi. Aksi itu pun dibalas petugas dengan menembakkan gas air mata. Ricuh pun tak terelakkan hingga jatuh korban jiwa.

"Saat ini sebanyak 15 orang (luka). Mahasiswa 11 orang, 1 staf DPRD, 3 anggota Polri saat ini dirawat karena luka-luka di tubuh, Namun kondisinya baik semua," ujar Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhardt kepada wartawan di depan kantor Disnakertrans Kendari, Kamis (26/9/2019).

Mahasiswa yang tewas Randy (21) adalah mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo. Ada luka tembak di bagian dada kanannya.

Tim Medis RS Ismoyo, Sersan Mayor Salam SR, mengatakan sekitar pukul 15.00 Wita, Randi dibawa oleh sejumlah rekannya ke Unit Gawat Darurat RS Dokter Ismoyo dalan keadaan kritis. Namun nahas, nyawa Randi tidak tertolong oleh gabungan tim dokter spesialis bedah, anastesi dan dokter umum.

"Kalau tidak salah sampe di sini sekitar jam 3 lewat, setelah Ashar, lalu dilakukan pertolongan oleh gabungan tim dokter, namun tidak tertolong," kata Sersan Mayor Salam kepada wartawan, Kamis (26/9/2019).

Kakak dari almarhum Randi saat tiba di UGD menangis histeris saat mengetahui adiknya meninggal dunia. Bahkan ia sempat terjatuh dan tidak bisa berdiri lagi.

Sesaat setelah kedatangan kakak korban, almarhum langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk menjalani otopsi.

"Korban dibawa sudah dengan kondisi terluka di dada sebelah kanan selebar 5 cm, kedalaman 10 cm akibat benda tajam. Luka tembak, belum bisa dipastikan peluru karet atau peluru tajam," kata dokter Yudi Ashari yang menangani korban di Rumah Sakit Ismoyo Kendari, Kamis malam.

Yudi mengatakan, untuk memastikan jenis peluru yang menewaskan Randy, tim dokter masih menunggu hasil otopsi.

Dokter Yudi menjelaskan, peluru tidak mengenai organ vital, tapi udara yang masuk ke dalam rongga dada tidak bisa keluar atau menekan ke dalam.

"Udara terjebak di dalam rongga dada atau nemotorax, sehingga menyebabkan korban meninggal dunia," ujar Yudi.

Secara terpisah, Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhart mengatakan, dalam pengamanan aksi unjuk rasa mahasiswa di gedung DPRD Sultra, pihaknya membekali anggota dengan tameng, tongkat, water canon dan gas air mata.

"Anggota tidak pakai peluru tajam, peluru karet maupun peluru hampa dalam pengamanan aksi hari ini. Untuk cari penyebab korban meninggal dunia masih kita tunggu hasil otopsi di RS Kendari," kata Harry kepada sejumlah awak media di sekitar gedung DPRD Sultra.

"Autopsi akan dilakukan di RS Abunawas yang akan dilakukan oleh tim dokter Abunawas bersama tim dokter Bhayangkara dan tim dokter RS Korem," kata Harry. (dtc/trb)

Mungkin Anda juga menyukai