PLTA PT WEP Meledak, Polres Karo Intensifkan Penyelidikan
MEDAN (medanbicara.com) – Kepolisian Resort (Polres) Tanah Karo masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti ledakan yang menyebabkan 6 orang tewas di proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) PT Wampu Electric Power (WEP) di Desa Rih Tengah, Kuta Buluh, Kabupaten Karo, Rabu (24/2) lalu.
Penyelidikan awal yang dilakukan polisi, penyebab ledakan itu berawal dari korsleting listrik.
“Ada tiga orang karyawan yang masih kami mintai keterangan terkait ledakan ini. Lokasi sudah diberi police line (garis polisi) dan aktivitas proyek dihentikan sementara. Dugaan ledakan karena korsleting listrik,” ujar Kapolres Tanah Karo, AKBP Victor Togi Tambunan, dikonfirmasi dari Medan, Kamis (25/2).
Victor mengatakan, hasil interogasi yang dilakukan pihaknya dengan mandor proyek Iwan Ginting (29) menyebutkan, sekira pukul 09.00 WIB Iwan melihat asap keluar dari persion pannel tunnel (hawa udara).
Iwan langsung mematikan mesin genset dan memerintahkan pekerja lainnya untuk melakukan pengecekan. Sebagian pekerja keluar dari dalam terowongan dalam keadaan luka bakar, kemudian langsung dibawa ke RSU Evarina ETA HAM Berastagi.
Setelah dicek, pekerja yang keluar sebanyak tujuh orang dan yang tersisa di dalam lima orang.
"Kemudian dicek ke dalam terowongan, ternyata lima orang pekerja sudah tidak bernyawa dan selanjutnya dievakuasi dengan menggunakan mobil crain," ujar Victor.
Victor menyebutkan, dari 12 orang pekerja yang menjadi korban, lima orang tewas di tempat kejadian. Korban tewas bertambah, setelah satu dari tujuh pekerja luka menghembuskan nafas terakhir saat perjalanan ke rumah sakit.
"Kalau persentase luka bakarnya tidak tau pasti, silahkan konfirmasi ke pihak rumah sakit. Kami masih melakukan cek dan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi," kata Victor. (emzu)