CALEG GOLKAR

RSUD Pidie Jaya Rusak Parah, Pasien Dievakuasi

ACEH (medanbicara.com) – Gempa yang mengguncang Pidie Jaya, Aceh, juga merusak RSUD. Akibatnya, pasien dari RSUD Pidie Jaya dievakuasi ke RS Bireun dan RS Kabupaten Pidie.

“Ada satu unit fasilitas kesehatan yang rusak berat, yakni RSUD Pidie Jaya. Sebagian besar kerusakan bangunan di daerah pertokoan, bukan di wilayah permukiman,” kata Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Kemenkes, dr. Achmad Yurianto, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/12/2016).

BACA JUGAPemerintah akan Kirimkan Bantuan untuk Korban Gempa AcehSumut Kirim 1 Ton Makanan Pendamping ASI ke Pidie JayaSatu Keluarga Tertimbun Reruntuhan Ruko, Dua Tewas dan Satu Selamat
Brandconnect
ASUS ZenFone 3 Max, Bukan Ponsel Berbaterai Besar Biasa Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga pukul 15.00 WIB, korban meninggal sebanyak 53 orang; 1 hilang; 73 orang korban luka berat/rawat inap; dan 200 orang korban luka ringan/rawat jalan.

Sebanyak 11 petugas puskesmas di Kabupaten Pidie dan Tim Pusat Krisis Kesehatan Aceh, digerakkan ke lokasi. Public Safety Center (PSC) Bireun, Sigli, Bener Meriah, dan Aceh Utara juga bergerak menuju lokasi.

Kementerian Kesehatan telah mengirimkan tim untuk berkoordinasi dan menilai cepat kesehatan atau rapid health assesment (RHA).

Sampai pukul 13.00 WIB, Pusat penanggulangan Krisis Kesehatan Kemenkes melaporkan sebanyak 30 ambulans dan 136 personel tim kesehatan sudah di lokasi kejadian.

Ambulans dan sumber daya manusia kesehatan yang diturunkan berasal dari Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Aceh (2 ambulans dan 11 personel); Kabupaten Bireun (4 ambulans); Kabupaten Bener Meriah (2 ambulans dan 8 personel); Kota Langsa (1 ambulans dan 10 personel); Kabupaten Aceh Utara (4 ambulans dan 25 personel); dan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polri (2 ambulans dan 8 personel).

Selanjutnya, RS Zaenal Arifin (4 ambulans dan 25 personel); RSU Meuraxa (2 ambulans dan 11 personel); Kota Lhoksmawe (2 ambulans dan 10 personel); RSU Bireuen Medical Center (1 ambulans dan 5 personel), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) sebanyak 3 ambulans dan 12 personel; RS Jiwa Aceh (2 ambulans dan 10 personel), dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh Timur (1 ambulans dan 8 personel).

“Logistik kesehatan secara umum masih cukup, namun buffer stock di provinsi tetap disiapkan bila sewaktu-waktu dibutuhkan,” kata Achmad.(*)

Mungkin Anda juga menyukai