CALEG GOLKAR

Subuh-subuh Cuma Berkolor Duduk di Masjid, Usai Salat Subuh Cekik Jamaah, Alamak…

Ilustrasi. (twitter)

DEPOK (medanbicara.com)- Jamaluddin (53) tiba-tiba diserang oleh orang tidak dikenal selepas melaksanakan salat subuh di Musala Attamusa, Cipayung, Kota Depok. Pelaku, Wahyudin (31), mencekik korban dari belakang ketika korban sedang khusyuk berzikir.

Kapolsek Pancoranmas, Kompol Rony Wowor mengatakan peristiwa itu terjadi pada Selasa, 1 Mei pukul 05.15 WIB. Saat itu, di musala, ada enam orang, termasuk korban yang sedang melaksanakan salat subuh berjemaah.

“Saat itu ada beberapa saksi yang melihat pelaku duduk di samping musala, mereka acuh-acuh saja saat itu,” kata Rony, saat dihubungi wartawan, Rabu (2/5/2018).

Selepas salat, korban kemudian berzikir. Saat itu, pelaku tiba-tiba mencekik korban dari belakang sambil berteriak-teriak sehingga membuat yang lain terkejut.

“Pelaku teriak-teriak ‘cicing sia… cicing sia!’ (diam kamu… diam kamu!) sambil posisi masih mencekik korban yang sudah telentang,” imbuhnya.

Warga yang saat itu sudah beranjak meninggalkan musala akhirnya berlarian kembali ke dalam musala. Warga kemudian mengamankan pelaku.

Rony mengatakan korban dan pelaku tidak saling mengenal. Pelaku diketahui warga Bandung, yang baru beberapa hari tinggal di Depok.

"Dia baru datang ke Depok untuk kerja di proyek, baru 3 hari tuh kabur dia dari tempat kerja, dia meninggalkan tempat kerja itu ya koloran aja, sendal-pakaian ditinggal itu," imbuhnya.

Tidak jelas motif pelaku melakukan penyerangan itu. Rony menduga pelaku mengalami masalah kejiwaan.

"Menurut sepenglihatan dan pemeriksaan saya sih, orang ini sebetulnya pernah berguru gitu dengan paham-paham keagamaan gitu, cuma dianya pikirannya nggak kuat nerima itu, jadinya ya seperti ngaco ini orangnya karena tidak kuat nerima itu," paparnya.

Polsek Pancoranmas telah menetapkannya sebagai tersangka. Polisi juga telah membawanya ke RS Kramat Jati untuk dilakukan observasi kejiwaan.

"Iya ini sedang dilakukan observasi soal kejiwaannya di RS Kramat Jati," tuturnya.

Sejumlah warga sempat mengarak tersangka dan mengikatnya di tiang listrik.

"Itu pelaku dibawa ke halte, diiket sama Pak Gun (Gunawan, panggilan ketua RT setempat) di tiang listrik," ujar Supati, istri Gunawan, saat ditemui di lokasi.

Supati menjelaskan peristiwa bermula pada Senin (1/5) subuh. Pelaku datang ke masjid dengan hanya mengenakan kolor warna merah. Ia duduk di musala, dekat warga yang sedang melaksanakan salat subuh.

"Dia nggak salat juga di sana. Duduk itu dia telanjang dada, koloran doang, ya orang yang mau subuhan ngira orang gila kali," imbuhnya.

Selepas salat subuh, warga kembali ke rumah masing-masing, sementara Jamaluddin masih di situ untuk berzikir. Tiba-tiba pelaku masuk ke musala dan mencekik korban dari belakang.

Menurut Supati, pelaku tidak bereaksi saat diikat oleh warga. Pelaku, katanya, hanya komat-kamit tidak jelas.

"Diam dia mah, pelakunya diam, manggut-manggut sambil komat-kamit mulutnya. Ditanyain makan nasi nggak? Dia ngangguk, ditanyain makan nasi uduk nggak? Dia ngangguk, ditanyain suka bakwan nggak? Dia ngangguk pelakunya," sambungnya.

Pelaku tidak membawa senjata saat menyerang Jamaluddin. Beruntung, cekikan pelaku tidak sampai merenggut nyawa Jamaluddin. Jamaluddin juga sempat melawan pelaku.

"Ya melawan, ngangkat tangan gitu, tapi katanya pegangannya, ibaratnya, nguncinya kenceng banget itu pelaku," kata Wati, istri Jamaluddin, di tempat yang sama. (dtn)

Mungkin Anda juga menyukai