CALEG GOLKAR

Tiga Tahun Lagi, Penderita Gagal Ginjal Naik 4 Kali Lipat

Alwi Thamrin Nasution Sp.PD-KGH saat memberikan seminar tentang kesehatan ginjal di Sibolangit, Kamis (9/11)

MEDAN (medanbicara.com).Penderita gagal ginjal diprediksi meningkat empat kali lipat pada tahun 2020. Saat ini saja prevalensinya, dari 1 juta penduduk, 400 orang diantaranya gagal ginjal.

“Dari 400 orang itu yang membutuhkan terapi cuci darah atau Hemodialisa ada 100 orang, sehingga cuci darah merupakan salahsatu penyakit dengan biaya yang sangat banyak,” kata dr. Alwi Thamrin Nasution, SpPD – KGH, narasumber dari Pernefri dalam acara Media Gathering BPJS Kesehatan bersama Forwakes Sumut dan insan pers dari Aceh di Sibolangit, Kamis (9/11).
Dalam seminarnya, dr Alwi mengingatkan, untuk mewaspadai penurunan jumlah air urine karena itu merupakan gejala penyakitnya gagal ginjal akut. “Ada dua jenis gagal ginjal, akut dan kronis. Gagal ginjal akut gejalanya jika kencing berkurang atau air seni sedikit, karena itu perlu pemeriksaan urin untuk deteksi dini, sehingga bisa dicegah cuci darah seumur hidup,” katanya.

Disebutkannya, ginjal berfungsi untuk membuang semua sisa makanan yang tidak dibutuhkan tubuh guna melindungi tubuh dari racun makanan atau ureum sisa makanan dan menjaga keseimbangan air dan zat garam dalam tubuh. “Semua yang kita makan tersisa di dalam tubuh karena tidak dibutuhkan oleh tubuh sehingga ginjal membuangnya melalui urin,” ungkapnya.

Ada beberapa faktor risiko penyakit ginjal yakni hipertensi, diabetes mellitus, riwayat keluarga, infeksi saluran kencing berulang, pemakaian obat-obatan tertentu. “Jika dikenali secara dini 70 persen gagal ginjal bisa dicegah, jika hipertensi kendalikan gula darah, jika hipertensi kendalikan tekanan darah, banyak minum dan lainnya,” tambahnya.

Selain biaya yang besar, fungsi ginjal memiliki peranan penting bagi kesehatan tubuh. Baik pria maupun wanita, sama-sama memiliki potensi terkena gagal ginjal karena pola hidup yang kurang sehat.

“Pasien laki-laki dominan adalah pekerja yang suka minuman segar, sementara wanita dominan karena obat-obatan, diantaranya obat pemutih atau pelangsih,” katanya sembari mengatakan penderita penyakit ginjal terlihat dari muka yang membengkak, pucat, dan tulang kropos, volume urine dan frekuensi buang air kecil berkurang dan lainnya.

Untuk mencegah, tambah Alwi banyak minum air putih, tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, jaga tekanan darah, olah raga, kurangi konsumsi garam. “Harus terus menjaga pola hidup sehat,” tandasnya.(fatimah)

Foto Bersama Wartawan Sumut dan Aceh mitra BPJS Kesehatan di Sibolangit, Kamis (9/11)

Foto Bersama Wartawan Sumut dan Aceh mitra BPJS Kesehatan di Sibolangit, Kamis (9/11)

Mungkin Anda juga menyukai