CALEG GOLKAR

Amangoi..! Gara-gara Tak Dikasih Jatah Ranjang, Pria Ini Cekik Istrinya Sampek Tewas Lalu Digantung di Plafon Rumah

ilustrasi

LABURA (medanbicara.com)-Irmayani Sianipar (29), pegawai honorer Puskesmas Pinggir Jati, tewas dicekik suaminya, Fadli Syahputra Sitorus, di rumah mereka di Dusun 1, Desa Damuli Pekan, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Senin (29/7/2019) sekitar pukul 01.00 WIB. Amangoi..!

Pelaku menjerat leher korban dengan menggunakan tali nilon yang digunakan untuk ayunan anaknya yang tergantung di plafon rumah. Setelah memastikan ibu dua anak ini tidak bernyawa, pelaku selanjutnya membaringkan tubuh korban di atas tempat tidur. Pelaku kemudian keluar rumah memberitahu, korban tewas gantung diri dan berpura-pura minta tolong kepada tetangganya.

Personel Reskrim Polsek Kualuh Hulu yang dipimpin Kanit Reskrim Polsek Kualuh Hulu, Ipda Gunawan Sinurat, SH yang mendapat laporan kemudian melakukan olah TKP. Dari hasil olah TKP, petugas menemukan beberapa kejanggalan, di antaranya lidah korban tidak menjulur sebagaimana tewas gantung diri.

Untuk memastikan penyebab tewas korban, jenazah dikirim ke RSUD dr Djasamen Saragih Pematangsiantar untuk dilakukan otopsi. Hasilnya diketahui jaringan otot dan pembuluh darah di tenggorokan korban yang tercekik tidak sinkron sehingga dipastikan korban tewas bukan gantung diri.

Tim kemudian kembali melakukan interogasi terhadap pelaku dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi. Hasil interogasi, pelaku mengaku membunuh korban dengan spontanitas usai bertengkar.

Karyawan bagian perkreditan elektronik dan furniture di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara ini mengaku kesal melihat korban yang kerap bermain HP dengan tidak menghiraukan dirinya. Ketika pelaku minta berhubungan intim korban juga menghindar.

Kapolsek Kualuh Hulu, AKP Asmon Bufitra, SH melalui Kanit Reskrim Ipda Gunawan Sinurat, SH menyebutkan, pelaku mengaku membunuh korban dengan cara mencekik leher korban. Korban kemudian dibaringkan telungkup di atas tempat tidur.

“Ada beberapa kejanggalan kematian korban yang tidak sesuai dengan keterangan pelaku. Tim kerja keras untuk mengungkap dengan melakukan olah TKP, mengumpulkan keterangan saksi dan mengirim jenazah diotopsi,” papar Kanit Reskrim. (tsn)

Mungkin Anda juga menyukai