CALEG GOLKAR

Astaga! Anak Hantam Kening Ibu Tirinya Pakek Kursi Plastik Sampek Bersimbah Darah, Gara-garanya Sepele…

Nurlaili Fazariah sehabis dipukuli. (lir)

BELAWAN (medanbicara.com)-Astaga! Pria berinisial AR alias Maman (26) tega menganiaya ibu tirinya, Nurlaili Fazariah (38). Akibatnya, warga Jalan Alfaka VI Lingkungan V Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli menderita luka robek di kepala.

Kesal terhadap perlakuan anak tirinya, korban didampingi kerabatnya, Selasa (23/7/2019) sore, menyambangi Polsek Medan guna membuat laporan pengaduan atas kasus yang dialaminya.

Informasi yang diperoleh di kepolisian, Senin (22/7/2019), korban Nurlaili baru saja pulang ke rumah kontrakannya usai mengajar di sekolah Taman Kanak Kanak. Sesampainya di rumah, Nurlali hendak membersihkan rumah sekaligus menyapu ruang tamu yang berserakan.

Selanjutnya, Nurlaili menyuruh anak tirinya berinisial AR alias Maman (26) untuk menggulung tikar yang sebelumnya terbentang di ruang tamu.

Bukannya menggulung tikar, tiba-tiba AR alias Maman mengangkat kursi plastik dan menghantamkannya bertubi-tubi ke kepala korban. Akibatnya kening korban robek dan berdarah.

“Saat saya ingin menyapu ruang tamu, anak tiri saya itu, saya suruh untuk menggulung tikar yang kebetulan terbentang di ruang tamu itu. Namun tanpa ada jawaban sepatah katapun, langsung dianya mengayunkan kursi plastik yang kebetulan ada di ruang tamu dan menghantamkan ke kepala saya,” terang korban Nurlaili sembari menangis.

Nurlaili juga menambahkan, akibat hantaman kursi plastik yang begitu kuat dan bertubi-tubi, membuat keningnya mengalami luka robek dengan wajah berlumuran darah sedangkan kursi plastik yang digunakan pelaku untuk memukul ibu tirinya itu hancur berkeping – keping.

Selanjutnya, dengan keadaan wajah berlumuran darah, korban mencoba menyelamatkan nyawanya dengan berlari dari dalam rumah sambil berteriak minta tolong kepada tetangga sekitar.

Malam itu juga korban melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Medan Labuhan, namun setelah dibuatkan surat pengantar visum, disarankan esoknya kembali lagi, karena personel Unit Pelayanan Perlindungan Ibu dan Anak (UPPA) tidak berada di tempat. (lir)

Mungkin Anda juga menyukai