CALEG GOLKAR

Bobby Pertajam Kritik soal Dana Rp30 T di Medan

Medan (medanbicara.com) – Bobby Nasution mempertajam penjelasannya soal anggaran Rp30 triliun yang dikelola Pemko Medan. Dengan anggaran sebesar itu namun fasilitas umum masih banyak mal fungsi.

Diketahui, dalam lima tahun belakangan atau satu periode pemerintah Pemko Medan, lebih kurang anggaran keluar mencapai Rp30 Triliun.

“Hampir Rp30 triliun itu kan dalam satu periode. Nah, mestinya jalan berlubang tidak segitunya. Ada jalan yang baik tapi selalu banjir, berarti kan drainasenya juga bermasalah,” urainya, seusai Dzuhur bersama Calon Wakil Wali Kota Medan, H. Aulia Rachman, di Masjid Raya Al-Mashun, Medan, Kamis (10/9/2020).

Itu disampaikan Bobby Nasution seusai melaksanakan salat Zuhur di Masjid Raya Al Mashun, Jalan SM Raja Medan, Kamis 10 September 2020.

“Dalam setahun, anggaran Kota Medan kita katakan lah sekitar Rp 6 Triliun. Bila dikalkulasikan, dalam lima tahun terakhir ini kan anggaran Kota Medan tentu mencapai Rp 30 Triliun,” beber Bobby Nasution didampingi bakal calon Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman.

Dengan anggaran yang begitu besar, kata menantu Presiden Joko Widodo ini, pembangunan infrastruktur di Kota Medan dirasa masih belum maksimal.

“Bisa kita lihat, di Kota Medan ini masih banyak jalanan yang rusak dan berlobang. Belum lagi permasalahan banjir yang kerap dihadapi oleh masyarakat. Padahal anggaran belanja kita besar loh,” ujar suami Kahiyang Ayu ini.

Menurut Wakil Ketua Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini, hampir disemua daerah di Kota Medan terdapat jalan rusak. “Selama saya berkeliling di Kota Medan, hampir semua jalan status kota mengalami kerusakan dan berlobang. Belum lagi persoalan banjir karena drainase yang tidak berfungsi,” terangnya.

Penggagas Kolaborasi Medan Berkah ini mengatakan, konsep Collaborative Government yang diusungnya diyakini mampu mengatasi permasalahan Kota Medan yang masih berlangsung sampai sekarang ini.

Bobby Nasution yang sejak jauh hari membawa semangat kolaborasi, dalam konsep Collaborative Government, ada tiga perubahan penting untuk Kota Medan mendatang yang diharapkan akan terjadi.

Pertama, kata ayah dua anak ini, reformasi birokrasi. Bobby – Aulia Rachman akan mengubah wajah birokrasi Kota Medan menjadi birokrasi yang melibatkan setiap elemen, setiap masyarakat.

“Seluruh agenda pemerintahan dan pembangunan yang akan berjalan didasari oleh kebutuhan, aspirasi, dan cita-cita masyarakat Kota Medan,” kata penggagas #KolaborasiMedanBerkah ini.

Kedua, dibidang reformasi pelayanan publik. “Setiap masyarakat memiliki hak yang sama dalam mendapatkan pelayanan dari Pemko Medan. Maka apapun status sosialnya, birokrasi Pemko Medan harus memberikan pelayanan kualitas yang sama, kualitas terbaik. Dan yang ketiga, pencegahan dan pemberantasan korupsi,” jelas Bobby Nasution.

Bobby Nasution – Aulia Rachman mengikuti kontestasi Pilkada Medan, diusung delapan partai politik yakni PDIP, Gerindra, Golkar, Hanura, NasDem, PSI, PAN dan PPP. Dengan kompetitor Akhyar Nasution – Salman Alfarisi diusung Demokrat dan PKS. (rel)

Mungkin Anda juga menyukai