CALEG GOLKAR

Sebelum Tewas Hakim PN Medan Terima Telepon Misterius, 4 Saksi, Asisten Pribadi, CCTV, Cairan Lambung Diperiksa, Berikut Fakta-faktanya…

Mobil tempat jasad hakim Jamaluddin ditemukan ( Ist/dtc)

MEDAN (medanbicara.com)-Kepolisian Daerah Sumatera Utara terus melakukan penyelidikan untuk membongkar terkait kasus kematian Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jamaluddin, yang ditemukan warga dalam kondisi tidak bernyawa di dalam mobil Toyota Land Cruiser Prado nomor polisi BK 77 HD warna hitam, di jurang di Dusun II Namo Rindang, Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (29/11/2019) siang. Seperti apahasil penyelidikannya? Berikut fakta-faktanya

1. 4 Saksi Diperiksa

Hasil penyelidikan Hakim dan juga Humas Pengadilan Negeri (PN) Medan itu hingga Senin (2/12) telah memeriksa 4 orang saksi.

"Sudah ada 4 orang saksi yang diperiksa di Polrestabes Medan," kata Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan kepada wartawan, Senin (2/12).

Ditanya mengenai identitas keempat saksi tersebut, MP Nainggolan masih belum bisa memberikan keterangan.

"Itu yang nggak tahu. Tapi memang sudah ada 4 orang yang diperiksa," ujarnya.

Selain memeriksa sejumlah saksi, kata MP Nainggolan, pihak penyidik juga telah mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk beberapa di antaranya yang diserahkan ke Laboratorium Forensik (Labfor).

"Untuk CCTV juga sedang di jajaki," jelasnya.

2. Asisten Korban Diperiksa

Humas PN Medan Erintuah Damanik, Senin (2/12/2019) mengatakan bahwa seorang asisten korban juga dipanggil oleh pihak kepolisian.

"Tadi malam salah satu asisten pak Jamaluddin menelepon saya, katanya dia dipanggil oleh pihak kepolisian mau ditanya-tanya soal keseharian Pak Jamaluddin. Tadi pagi saya ketemu, dan katanya dia sudah diperiksa," katanya kepada wartawan.

Erintuah mengaku sudah bertemu dengan Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut AKBP Maringan Situmorang yang menyatakan asisten Jamaluddin sudah dipanggil.

"Tadi kita sudah bicara dengan Kasubdit Reskrim, untuk mendapat informasi keseharian Pak Jamaluddin di PN Medan," ujarnya.

3. Cairan Lambung Korban Diperiksa

Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan bahwa kematian Hakim Pengadilan Negeri Medan Jamaluddin diduga kuat akibat dibunuh. Ia mengatakan saat ini tim forensik masih melakukan uji laboratorium terhadap cairan lambung korban.

"Masih kita uji cairan lambungnya apakah dia meninggal dalam kondisi berdaya atau tidak," kata Kapolda saat dijumpai di Centre Point Mall Medan, Minggu (1/12/2019).

Mengenai dugaan pembunuhan, kata Agus, masih dilakukan penyelidikan oleh tim penyidik jajaran Polda Sumut dan Polrestabes Medan.

"Ada beberapa informasi terkait dengan kondisi sebelum kejadian, ada beberapa informasi yang bisa kita peroleh, yang sekarang ini sedang didalami oleh penyidik," ujarnya.

Sekadar diketahui saat ditemukan jenazah sudah membiru dengan kondisi terbaring di posisi bangku belakang.

4. Korban Terima Telepon Misterius

Sebelum tewas, Jamaluddin disebut sempat menerima telepon misterius. Pengurus Pusat Ikatan Hakim Indonesia (Ikahi) menyebut Jamaluddin sempat menerima telepon di pagi hari sebelum dia ditemukan tak bernyawa. Namun, telepon itu misterius, alias tak diketahui dari siapa.

"Menurut informasi dari keluarganya (korban) ditelepon oleh sahabat atau kenalan beliau, untuk dijemput di Kualanamu Airport, Medan," ujar Ketua Umum PP Ikahi, Suhadi, di Mahkamah Agung (MA), Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (2/12/2019).

Sebelum ke bandara, Suhadi menyebut korban sempat mengunjungi PN Medan. Setelahnya, korban menuju ke bandara seorang diri.

"Sampai jam 13.00 tidak ada informasi, tidak masuk kantor dan sekitar jam 3 sore ditemukan oleh masyarakat di kebun kepala sawit yang ada jurangnya bersama dengan kendaraan yang ditumpangi beliau," ujar Suhadi.

Suhadi mengaku belum mengetahui pasti dari siapa telepon misterius yang diterima korban pada pagi harinya. Dia berharap polisi bisa mengungkap siapa penelepon misterius tersebut.

"Siapa yang menelpon beliau itu ini tidak jelas, sampai sekarang tidak jelas diharapkan kalau ada HP-nya itu bisa diungkapkan dari mana dia ditelepon melalui teknik tentang IT di kepolisian dan kita harapkan bisa ditemukan siapa yang memiliki telepon tersebut," kata Suhadi.

Suhadi juga masih belum bisa memastikan apakah kematian Jamaluddin ada kaitanya dengan kasus yang ditangani korban. Suhadi berharap kasus kematian hakim Jamaluddin segera terungkap. (ant/dtc)

Mungkin Anda juga menyukai