Hiii…Tubuh Penarik Betor Terpotong-potong Digilas Kereta Api
MEDAN (medanbicara.com)–Pengemudi betor, Atin (58) tewas dengan kondisi mengenaskan setelah ditabrak kereta api (KA) jurusan Binjai-Medan, di perlintasan kereta api Jalan Bersama, Desa Mulyorejo, Rabu (14/8/2019) sekira pukul 20.00 Wib.
Insiden maut itu terjadi saat warga Jalan Ampera 2, Desa Muliorejo Sunggal, Deliserdang itu mengendari betornya, BK 6681 IZ, datang dari arah Jalan Rajawali menuju jalan umum Medan-Binjai.
Tiba di perlitasan kereta api yang memang tidak memiliki palang pintu atau yang biasa disebut pintu nengnong itu, KA U79 dengan masinis Hari Sutomo (45), datang dari arah Binjai menuju Medan.
Namun, meski gemuruh suara KA membahana di sekitar lokasi, Atin diduga tidak mendengarnya, begitu juga teriakan warga yang coba memperingatkan.
Tak ayal, sesaat kemudian, betor bersama Atin yang mengendarainya, dihantam kereta api dan terseret hingga beberapa meter.
“Betor dari Rajawali, ke arah jalan besar [Medan-Binjai]. Kereta api dari Binjai mau ke Medan. Beberapa saksi sudah berteriak agar korban tidak melintas. Namun korban tetap melintas dan korban pun ditabrak dan terseret hingga 16 meter,” jelas Kanit Lantas Polsek Sunggal, Iptu Syahri Ramadhan, Kamis (15/8/2019) dinihari, sekira jam 01.00 Wib.
Akibat kejadian itu, Atin pun tewas dengan kondisi mengenaskan di lokasi. Betor yang dikemudikannya juga remuk karena terseret lokomotif.
Spontan, suasana di lokasi langsung padat dengan warga yang ingin mengetetahui peristiwa itu. Melihat kondisi Atin yang sudah tidak bernyawa, warga punenghubungi petugas dan menutupi jasad Atin dengan kertas koran.
“Korban tewas dengan kondisi lengan kiri putus, kaki kanan patah dan jari tangan kanan putus,” beber Syahri.
Polisi tiba tak lama kemudian di lokasi dan langsung mengevakuasi jenazah Atin ke rumah sakit Bina Kasih. Sedangkan betor yang dikemudikan Atin diboyong ke Unit Lantas Polsek Sunggal sebagai barang bukti.
“Barang bukti yang kita amankan betor BK 6681 IZ. Korban kita bawa ke rumah sakit Bina Kasih,” pungkasnya. (mdc)
