CALEG GOLKAR

Kematian Akibat Kanker Capai 1,4 per 1000 Penduduk di Indonesia

Teks foto : 1. Staf dan Direktur Utama RS Murni Teguh, dr Togar Siallagan MM AAK (kemeja batik)/ fatimah

MEDAN (medanbicara.com)-Direktur Utama Rumah Sakit Murni Teguh, Direktur Utama RS, dr Togar Siallagan MM AAK menyatakan, saat ini penyakit kanker harus diutamakan tiap rumah sakit dalam penanganannya. Pasalnya, di Indonesia jumlah kematian karena kanker mencapai 1,4 per 1000 penduduk. Jenis kanker yang tertinggi yakni, kanker payudara dan kanker leher rahim yang terjadi pada perempuan.

“Dari kanker ini 70 persen kematian terjadi di negara miskin dan berkembang dan diperkirakan 7,5 juta orang di dunia. Dan kanker ini merupakan penyebab kematian utama nomor 2 di dunia,”katanya, Minggu(25/3).

Dikatakannya, rumah sakit Murni Teguh saat ini juga fokus terhadap penyakit kanker dan dapat diobati melalui program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional). Sehingga, masyarakat yang ingin berobat ke rumah sakit Murni Teguh akan dilayani sebaiknya untuk pengobatan yang lebih optimal.

“Jumlah pasien kita yang mengidap penyakit kanker dari tahun 2014 hingga 2017 meningkat. Dan di tahun 2017 untuk rawat jalan ada 901 orang, rawat inap ada 316 orang. Sehingga jumlah yang berobat untuk penyakit ini ada 1.217 orang,” katanya.

Disebutkannya, untuk asal daerah yang datang berobat ke Murni Teguh paling banyak berasal dari kota Medan. Diikuti Kota Pematangsiantar, Binjai DNA kabupaten lainnya.

“Di kota Medan ada 848 orang yang datang berobat, dan 83 orang dari Pematangsiantar, juga dari Binjai ada 36 orang dan diikuti kabupaten lain dari Sumut di tahun 2017,” bilangnya.

Jika dilihat dari data pengidap penyakit kanker yang datang ke rumah sakit Murni Teguh bebernya, sebanyak 70 persen dari kota Medan, dan 30 persen dari luar kota Medan atau kabupaten/kota di Sumut bahkan Aceh.

“Pasien yang terkena penyakit kanker dan melakukan radioterapi dari tahun 2015 hingga 2017 juga meningkat. Di 2015 jumlah pasien ada 1086 orang, 2016 meningkat jadi 2557 dan di tahun 2017 malah menurun 1553 orang,”sebutnya.

Dia menambahkan, untuk tahun 2015 yang telah melakukan operasi ada 284 orang. Sedangkan, di tahun 2016 menurun hanya 103 orang, dan tahun 2017 meningkat lagi menjadi 376 orang.

“Pasien yang menggunakan kartu JKN juga cukup banyak dari 2015 hingga 2017 untuk kemoterapi. Dimana 2017 pasien yang menggunakan JKN 1.495 pasien,” tandasnya.(fatimah)

Mungkin Anda juga menyukai