CALEG GOLKAR

Mulai Terkuak! Tersangka Pelaku Penggal Kepala Pria Dalam Koper, 14 Saksi Diperiksa, Penyebabnya Diduga Asmara Sejenis…

Korban mayat dalam koper semasa hidup. (: Instagram/dtc)

SURABAYA (medanbicara.com)- Tabir kasus mutilasi mayat dalam koper yang ditemukan di Blitar sedikit terkuak. Motif pembunuhan sadis ini diduga masalah asmara sesama jenis. Sementara bagian kepala korban sampai saat ini masih belum ditemukan.

Tim gabungan yang dipimpin Kasubdit Jatanras Polda Jatim mengkonsentrasikan penyelidikan mayat dalam koper di Kediri. Diduga, Blitar hanya menjadi lokasi pembuangan mayat Budi Hartanto. Mayat tanpa kepala yang ditemukan dalam koper.

Jika diperhatikan, rentang waktu Budi tidak merespon komunikasi di HP dengan waktu penemuan mayat dalam koper, sekitar 8 jam. Berdasarkan keterangan salah satu muridnya, Budi yang merupakan tenaga honorer di SD Banjar Melati II Kota Kediri tidak merespon percakapan di salah satu Grup WhatsApp, Selasa (2/4) sekitar pukul 23.00 WIB. Sedangkan warga Blitar menemukan mayat Budi, Rabu (3/4) sekitar pukul 07.00 WIB.

“Kita menduga bahwa Blitar Kota hanyalah tempat pembuangan. Eksekusi bukan ditempat itu,” kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (5/4/2019).

Pemburuan pelaku dan pencarian bagian kepala korban yang merupakan warga warga Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kediri itu terus diupayakan oleh pihak kepolisian. Mereka menjadikan Mako Polresta Kediri sebagai home base proses penyelidikan kasus dugaan mutilasi tersebut.

Dari belasan saksi yang diperiksa, salah satu saksi diketahui berstatus PNS yang berdinas di lingkup Kabupaten Nganjuk. Yakni pria berinisial RG.

“Kita sudah periksa itu alibinya, ternyata bukan. Walaupun yang bersangkutan seorang laki-laki memang sudah pernah berhubungan dengan korban,” ujar Barung.

Sementara di Blitar, polisi meminta keterangan seorang saksi yang terakhir kali berkomunikasi dengan Budi. Dia seorang pria yang diketahui dari jejak digital di HP korban. Pria itu berinisial IS.

Hubungan korban dengan IS sebatas teman. Dalam pemeriksaan, IS mengaku berkenalan dengan korban melalui media sosial. Mereka kemudian secara intens berkomunikasi, baik melalui handphone maupun bertemu langsung.

"Polisi telah periksa saksi yang terakhir komunikasi dengan korban. Inisialnya IS. Sekarang sudah diamankan," kata Kapolresta Blitar, AKBP Adewira Negara Siregar saat dimintai konfirmasi.

Polda Jatim menyebutkan adanya hubungan tertentu sebagai salah satu motif kasus mutilasi mayat dalam koper. Tapi mereka enggan menjabarkan hubungan itu. Namun dari 14 saksi yang telah diperiksa, lima di antaranya lelaki yang bertingkah laku gemulai layaknya wanita.

Selain mengaku sebagai sahabat, kelima saksi juga mengaku berkenalan dengan korban melalui media sosial. Mereka merupakan teman korban sesama dancer.

"Iya memang gemulai. Mereka berlima ini lelaki tapi sesama dancer dengan korban," Kasubdit III Jatanras Polda Jatim, AKBP Leonard Sinambela dikonfirmasi detikcom.

Dugaan motif pembunuhan mayat dalam koper semakin mengerucut. Sebelumnya polisi menduga ada tiga motif pelaku dalam pembunuhan itu. Yakni soal ekonomi, perampokan, dan asmara.

"Kalau kemarin Polda Jatim sudah merangkaikan ada beberapa alternatif yang kita lakukan penyelidikan terhadap kematian daripada Budi Hartanto antara lain ekonomi, perampokan, dan asmara," kata Barung di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Jumat (5/4/2019).

Namun kini Barung mengatakan dugaan motifnya semakin mengerucut ke asmara korban mayat dalam koper. Barung menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan saksi sementara, pihaknya menghilangkan dugaan motif perampokan dan motif ekonomi.

"Sekarang kita kerucutkan kembali. Dari 14 saksi yang sudah kita periksa, kami berkeyakinan bahwa kami menghilangkan motif perampokan atau curasnya dan kami menghilangkan motif ekonomi dari kasus ini. Kita masuk pada hal yang berkaitan dengan asmara," lanjut Barung.

Namun, Barung belum memutuskannya. Pihaknya menduga korban memiliki orientasi seks yang berbeda. "Ada beberapa hal yang harus kita dalami dari penyidik berkaitan dengan orientasi seks yang berbeda dari yang lainnya," imbuhnya.

Saat ditegaskan apa korban ada kecenderungan memiliki hubungan seks sesama jenis, Barung belum bisa menyimpulkan, tapi mengarah ke sana. "Ke arah situ ya," pungkasnya.

Hingga saat ini Polda Jatim masih berusaha mengungkap kasus mutilasi mayat dalam koper yang ditemukan tanpa bagian kepala. Pihak kepolisian masih memburu pelaku sekaligus melakukan pencarian bagian kepala korban. (dtc)

Mungkin Anda juga menyukai