CALEG GOLKAR

Pria Tanpa Identitas Tewas Setelah Terpental dan Berdarah-darah Ditabrak Kereta Api di Jalan Kalianda Medan

Jenazah korban di lokasi kejadian. (mdc)

MEDAN (medanbicara.com) – Seorang pria tewas setelah tertabrak Kereta Api (KA) jurusan Kualanamu-Medan, di perlintasan Jalan Kalianda, Pasar Baru, Medan Kota, Kamis (3/10/2019) sekira pukul 14.30 Wib.

Hingga saat ini, belum diketahui identitas pria tersebut. Jasadnya pun sempat terpental sejauh lebih kurang 10 meter setelah dihantam kereta api yang melaju cukup kencang.

Seorang saksi mata, Jefri Fernando (20) mengatakan, sebelum tertabrak beberapa warga sudah meneriaki korban agar menjauh dari rel kereta api.

Awalnya pemuda itu terlihat sedang mengambil pakaian di jemuran yang berada tidak jauh dari perlintasan kereta api.

“Saat korban mau menyeberang tiba-tiba kereta api dengan kecepatan tinggi datang dari arah Kualanamu dan langsung menabrak korban,” jelasnya.

Seketika, tubuh pemuda itu terpental cukup jauh dan darah segar mengalir dari tubuhnya. Warga yang mengetahui kejadian pun berhamburan ke lokasi melihat kondisi korban.

Setelah mengetahui pria itu tewas, warga kemudian melaporkan kejadian itu kepada Kepling setempat yang kemudian meneruskannya ke Polsek Medan Kota.

Polisi yang tiba di lokasi, segera membawa jenazah korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan dan selanjutnya melakukan olah TKP.

Terpisah Kepala Lingkungan VII, Ismed Ginting (54) ketika dikonfirmasi menjelaskan, bahwa korban bukan warganya, tetap hanya pendatang.

“Iya, dia memang sepertinya perna ke sini juga sebelumnya, mungkin ini kali kedua,” sebut Ismed dari seberang telepon, Kamis (3/10/2019) sore.

Dijelaskannya, di lokasi kejadian tidak ditemukan identitas pria itu, baik tanda pengenal ataupun petunjuk lainnya.

Namun beberapa warga mengatakan, pemuda itu selalu terlihat di kawasan Kolam, Deliserdang.

“Yang ada cuman beberapa potong baju di dalam bungkus kotak karton. Diduga milik korban,” tutup Ginting.

Sementara itu, menurut beberapa warga lainnya, korban diduga adalah penderita tuna rungu dan tuna wicara. (mdc)

Mungkin Anda juga menyukai