CALEG GOLKAR

Sudah 382 Petugas KPPS Meninggal Dunia, 3.538 Orang Sakit, Di Sumut Bertambah Dari Langkat Jadi 14 Orang Meninggal Dunia, Lihat Datanya…

Jenazah Syaiful Azwan Lubis, salah seorang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia usai melakukan penghitungan surat suara yang akan dikebumikan (Ant)

JAKARTA (medanbicara.com)- Jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia kembali bertambah. Hingga siang ini sebanyak 382 petugas KPPS dilaporkan meninggal dunia.

“Jumlah petugas KPPS yang wafat 382 orang, sakit 3.538 orang,” ujar Komisioner KPU, Evi Novida Ginting Manik kepada wartawan, Kamis (2/5/2019).

Data tersebut per pukul 11.00 WIB. Sementara itu jumlah petugas KPPS yang sakit juga bertambah menjadi 3.538 orang, sehingga total petugas yang sakit dan meninggal dunia sebanyak 3.920 orang.

Berdasarkan data tersebut, jumlah petugas KPPS yang meninggal dunia bertambah 2 orang, sedangkan sakit bertambah 728. Pertambahan ini terhitung sejak (1/5/2019) malam.

Petugas KPPS yang meninggal terbanyak berada di Jawa Barat sebanyak 100 orang. Kemudian disusul dengan Jawa Tengah 62 orang, Jawa Timur 39 orang.

Sementara, satu lagi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia, usai melakukan penghitungan surat suara selanjutnya harus dilarikan ke rumah sakit, setelah mendapatkan perawatan akhirnya berpulang kerahmatullah.

“Benar ada satu lagi penyelenggara pemilu yang meninggal dunia atas nama Syaiful Azwan Lubis,” kata Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Stabat, Irma Bobi Sahputra, di Stabat, Rabu (1/5/2019).

Irma Bobi Sahputra menyampaikan petugas KPPS yang meninggal dunia itu Syaiful Azwan Lubis alias Mayor, anggota Tempat Pemungutan Suara (TPS) 23 Kelurahan Kwala Bingei Kecamatan Stabat.

Irma Bobi menyampaikan sebelumnya almarhum bertugas di TPS 23 saat pelaksanaan pemilu 17 April 2019 yang lalu, sedang berlangsung perhitungan surat suara beliau kelelahan sehingga mengalami stroke dan dilarikan ke rumah sakit Putri Bidadari untuk mendapatkan perawatan dan pertolongan.

“Pukul 03.00 Wib tadi pagi meninggalnya, setelah sebelumnya diagnosa gejala stroke dan tensi tinggi,” ujarnya.

Ketua KPPS TPS 23 Kamal menyampaikan usai perhitungan Almarhum mengaku letih dan sakit kemudian langsung divawa ke rumah sakit Putri Bidadari Stabat, untuk mendapatkan perawatan.

“Namun, setelah mendapatkan perawatan beberapa hari, ianya meninggal dunia dan sekarang ini sudah dikebumikan, rumah duka Komplex Pemkab Langkat,” katanya.

Sementara itu sebelumnya juga satu orang anggota KPPS yang bertugas di TPS 3 Kelurahan Brandan Timur Baru Kecamatan Babalan Harmanus Mamat Siregar (41) juga meninggal dunia akibat kelelahan usai melakukan perhitungan surat suara.

Hingga sekarang ini sudah dua orang petugas KPPS yang meninggal dunia untuk pemilu 2019 yang dilaksanakan di Kabupaten Langkat. (dtc/ant)

Berikut rincian data petugas KPPS pemilu 2019 yang meninggal dunia:

Jawa Barat, 100 jiwa
Jawa Tengah, 62 jiwa
Jawa Timur, 39 jiwa
Banten, 21 jiwa
Lampung, 17 jiwa
Sumatera Utara, 14 jiwa
Yogyakarta, 11 jiwa
DKI Jakarta, 11 jiwa
Kalimantan Barat, 10 jiwa
Nusa Tenggara Timur, 10 jiwa
Riau, 10 jiwa
Sumatera Selatan, 8 jiwa
Aceh, 7 jiwa
Bengkuli, 7 jiwa
Sulawesi Utara, 7 jiwa
Kalimantan Timur, 6 jiwa
Kalimantan Selatan, 6 jiwa
Papua, 6 jiwa
Sulawesi Selatan, 5 jiwa
Jambi, 5 jiwa
Nusa Tenggara Barat, 4 jiwa
Kalimantan Tengah, 3 jiwa
Kepulauan Riau, 3 jiwa
Sumatera Barat, 2 jiwa
Maluku, 2 jiwa
Bali, 2 jiwa
Sulawesi Tengah, 1 jiwa
Sulawesi Tenggara, 1 jiwa
Sulawesi Barat, 1 jiwa
Kalimantan Utara, 1 jiwa

Mungkin Anda juga menyukai