CALEG GOLKAR

Terungkap! Aktivis Walhi Tewas Karena Kecelakaan Tunggal, Di Lambungnya Ada Alkohol…

Kapolda Sumut, Irjen Agus Andrianto saat rilis kasus di Mapolda Sumut, Jumat (11/10/2019). (dtc)

MEDAN (medanbicara.com)- Teka-teki penyebab tewasnya aktivis Walhi Sumatera Utara (Sumut), Golfrid Siregar akhirnya terungkap. Polisi mengungkap penyebab tewasnya Golfrid usai melakukan otopsi.

Golfrid wafat pada Minggu (6/10) di RSUP Adam Malik Medan. Dia sempat dikabarkan hilang sejak Rabu (2/10). Berdasarkan keterangan yang dihimpun di Medan, pria yang dikenal sebagai advokat lingkungan hidup di Walhi Sumut itu awalnya ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di flyover Simpang Pos Jalan Jamin Ginting, Medan, Kamis (3/10) sekitar pukul 01.00 dini hari.

Dia ditemukan penarik becak yang kebetulan melintas di kawasan tersebut dan kemudian korban dibawa ke RS Mitra Sejati lalu diarahkan untuk ditangani ke RSUP Haji Adam Malik. Keterangan dari pihak kepolisian menyatakan Golfrid menjadi korban kecelakaan tabrakan lalu lintas.

Namun Walhi Sumut menilai banyak kejanggalan dari peristiwa yang menimpa almarhum Golfrid. Sebab, kepala korban disebut mengalami luka serius.

Polisi kemudian melakukan penyelidikan dengan melakukan autopsi dan olah TKP. Hasilnya, polisi menetapkan tiga orang yang diduga melakukan pencurian terhadap Golfrid yang ditemukan terkapar.

Terbaru, polisi menyebut Golfrid tewas karena kecelakaan tunggal. Hal itu merupakan dugaan sementara yang dihasilkan polisi.

“Dugaan sementara ini, sampai dengan proses yang kita lakukan saat ini dapat disimpulkan bahwa korban ini meninggal karena laka tunggal,” ungkap Kapolda Sumut, Irjen Agus Andrianto di Mapolda Sumut, Jumat (11/10/2019).

Dugaan sementara itu didapat polisi berdasarkan fakta dan temuan hasil penyelidikan Kepolisian serta pemeriksaan saksi-saksi. Dia berharap fakta tersebut tak dipelintir.

“Dari fakta-fakta yang kita peroleh melalui penanganan lakalantasnya maupun dugaan tindak pidana lain, ternyata hanya kasus pencurian. Untuk dugaan lainnya masih kita selidiki,” bebernya.

“Sementara ini itu. Jangan dipelintir-pelintir ya,” ujar Irjen Agus.

Kasat Lantas Polrestabes Medan AKBP Juliani Prihartini mengungkapkan, fakta yang ditemukan, ada beberapa luka di tubuh Golfrid. Luka itu berada di bagian tubuh sebelah kanan.

“Baik di kepala dan kaki. Dari sisi kendaraan, lampu sein kanan, stang kanan, shock kanan juga rusak,” terangnya.

Dari foto yang ditunjukkan, celana korban juga terlihat kotor di sebelah kanan. Foto itu diambil saat korban berada di RS Mitra Sejati.

Selain itu, polisi juga menyatakan ada alkohol yang ditemukan di lambung Golfrid. Temuan itu diperoleh dari proses otopsi.

“Dari pemeriksaan yang dilakukan tanggal 9 (Oktober), hasil autopsi dalam dari lambung kita temukan adanya unsur alkohol,” jelas Kabid Labfor Polda Sumut Kombes Wahyu.

Meski pemeriksaan dilakukan enam hari setelah kejadian, unsur alkohol disebut masih terdapat di dalam lambungnya. Dia menyebut tak ada unsur racun lain dalam lambung Golfrid.

Dia menjelaskan, jika seseorang mengonsumsi alkohol dalam jumlah sedikit, maka unsur alkohol itu bisa bertahan selama 12 hari di dalam lambung. Dia menyebut unsur alkohol itu juga dipengaruhi jumlah yang dikonsumsi.

“Misalnya kita mengkonsumsi alkohol dengan jumlah sedikit, di dalam lambung, unsur alkohol itu bisa bertahan sampai 12 hari. Apalagi kita mengkonsumsi dalam jumlah yang besar atau banyak,” ujarnya.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum), Kombes Andi Rian Djajadi menambahkan Golfrid kembali dari rumah Bapak Tua-nya Kenedy Silaban pada pukul 23.50 WIB. Sebelumnya dia duduk di warung dan diduga sempat minum bersama rekannya.

“Korban pergi pukul 23.50 WIB di mana kemudian ditemukan di underpass pukul 00.30 -01.00 WIB (Kamis, 3 Oktober 2019). Kondisi hujan dan jalan basah,” bebernya.(dtc)

Mungkin Anda juga menyukai