CALEG GOLKAR

Terungkap! Sebelum Dibakar 2 Pria Ini Dikasih Racun Ikan Sampek Mati, Motifnya Pelaku Merasa Ditipu Gagal Umroh…

Tersangka saat ditunjukkan polisi. (dtc)

SURABAYA (medanbicara.com)- Santet sempat diduga kuat menjadi penyebab pembunuhan dan pembakaran Sya’roni (58) dan Imam Sya’roni (70) oleh seorang dukun bernama M Dhofir (59).

Namun akhirnya polisi berhasil mengungkap motif sebenarnya di balik pembunuhan keji ini. Dari pengakuan pelaku, ia sakit hati terhadap Sya’roni karena menjanjikan umrah namun tak ada kejelasan.

“Jadi motif sebenarnya adalah tersangka sakit hati karena korban menjanjikan umrah namun tak ada kejelasan,” kata Kapolres Pasuruan, AKBP Rizal Martomo kepada wartawan, Senin (21/1/2019).

Saat itu, Sya’roni menjanjikan umrah murah dan biayanya bisa dicicil. Pelaku pun tergiur. Ia bahkan mengajak orang-orang yang dikenalnya seperti para pengikut, pasien dan murid-muridnya untuk bergabung.

“Ada 100 pengikut yang sudah ikut menyetor iuran untuk umrah. Ada yang mencicil Rp100 ribu, ada yang Rp50 ribu. Uang iuran tersebut sudah terkumpul total Rp10 juta dan dibawa Sya’roni,” terangnya.

Namun setelah uang itu diterima oleh Sya’roni, yang bersangkutan justru tak pernah muncul lagi. Padahal, sebelumnya ia sering datang berobat ke rumah pelaku. Pelaku pun sakit hati karena merasa dibohongi.

“Karena korban ini tak pernah datang, para pengikut tersangka kehilangan kepercayaan pada tersangka. Sebagian mereka mengira uang iuran dibawa oleh tersangka. Tersangka menanggung malu. Sakit hati dan timbul niat membunuh korban,” terang Rizal.

Pelaku kemudian memanggil Sya’roni ke rumahnya. “Karena janji umroh yang tak jelas, tersangka memanggil korban Sya’roni, warga Desa Pajaran, Kacamatan Rembang. Ia meminta Zainudin memanggil korban,” ungkap Rizal.

Pada hari Sabtu (19/1) pukul 17.00 WIB, Sya’roni datang ke rumah tersangka bersama temannya, Imam Sya’roni. Istri tersangka kemudian menyuguhkan teh.

“Saat teh akan disuguhkan, tersangka melarang dan meminta teh tersebut dari istrinya. Saat itu ia menambahkan potas (racun ikan) ke teh tersebut,” terang Rizal.

Sebenarnya pelaku hanya berniat menghabisi Sya’roni. Namun karena hari itu Sya’roni datang bersama Imam Sya’roni sehari menjelang dilancarkannya rencana pembunuhan, pria malang itu akhirnya ikut menjadi korban.

“Jadi awalnya urusannya dengan korban Sya’roni. Namun dia datang mengajak temannya, Imam Sya’roni. Akhirnya keduanya jadi korban,” lanjutnya.

Setelah keduanya meminum teh bercampur racun ikan tersebut, beberapa saat kemudian mereka merasa mual.

“Melihat korban sudah merasa mual, tersangka bilang ‘mungkin masuk angin, biar dibelikan jamu’. Kedua korban percaya dengan tersangka. Mereka mau saja diminta minum jamu yang sudah dicampur potas,” jelas Rizal.

Usai minum jamu beracun, kedua korban meregang nyawa. Untuk menghilangkan jejak, tersangka meminta Zainudin mencari mobil pick up untuk membuang mayat korban. Namun usaha mencari pick up gagal. Para tersangka ini lantas panik dan membakar korban.

Minggu (20/1) dini hari, mayat kedua korban yang sudah diikat dan dibungkus selimut, diseret ke pekarangan tetangganya. Tersangka lalu meminta istrinya membeli bensin dan membakar mayat korban.

Belum sampai mayat korban habis terbakar, aksi keji ini diketahui warga. Saat warga berdatangan, tersangka kabur. Pada pukul 09.00 WIB, para tersangka diamankan di lokasi berbeda. Ketiga pelaku kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. (dtc)

Mungkin Anda juga menyukai