CALEG GOLKAR

Zikir & Doa Sambut Tahun Baru, Akhyar : Semoga Medan Semakin Modern, Humanis, Berdaya Saing, Religius dan Nyaman


MEDAN (medanbicara.com) – Pemerintah Kota Medan terus melakukan berbagai perbaikan dan penataan melalui program kerjanya. Di penghujung tahun 2019 ini, Pemko Medan cukup berhasil menata kota ini semakin baik. Hal ini terlihat seperti perbaikan jalan maupun pengerukan drainase untuk mengatasi sedimentasi guna mencegah terjadinya banjir di kota ini.
Tak hanya itu, keberadaan reklame yang selama ini menjadi pusat perhatian berbagai pihak, kini berangsur semakin tertib. “Syukur Alhamdulillah Kota Medan sudah tidak lagi menjadi hutan reklame dan semakin tertib. Kelihatan Kota Medan semakin hijau, indah dan nyaman,” ungkap Pelaksana tugas Walikota Medan, Akhyar Nasution saat diwawancarai wartawan usai tausyiah, dzikir dan doa yang digelar Pemko Medan bersama warga, Selasa (31/12/2019) malam.


Akhyar juga menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan berbagai terobosan dan peningkatan untuk pembangunan kota ini di tahun 2020 mendatang. Untuk itu, dirinya mengajak seluruh warga dan jajaran ASN di Pemerintah Kota Medan untuk melakukan muhasabah atas berbagai kegiatan yang telah dilakukan di tahun 2019 ini. “Melalui muhasabah, kita akan mampu melakukan analisis kekuatan dan kelemahan kita serta mampu melihat berbagai peluang dan tantangan yang akan kita hadapi di masa mendatang. Salah satu cara yang bisa kita tempuh untuk mulai muhasabah diri adalah dengan berdzikir guna mengingat keagungan-Nya,” ucapnya.


Dijelaskannya, dzikir merupakan aktivitas ibadah umat muslim yang dilakukan setiap waktu agar senantiasa mengingat kebesaran-Nya. “Dengan hati yang selalu menyebut dan memuji kebesaran-Nya, Insya Allah kita akan selalu dijauhkan dari segala bentuk musibah dan marabahaya serta akan selalu berada dalam perlindungan-Nya,” terangnya.
“Dzikir dan doa yang kita panjatkan Insya Allah akan sampai langsung mengetuk singgasana-Nya. Mari kita berdoa agar Kota Medan di tahun 2020 mendatang akan senantiasa diberikan keberkahan dan hidayah dari Allah SWT serta diberikan nikmat kesehatan dan kekuatan untuk melaksanakan seluruh tugas dan tanggung jawab kita, sehingga akan bisa melaksanakan pembangunan di Kota Medan Rumah Kita bersama yang sama kita cintai ini,” timpalnya.


Akhyar kembali menegaskan, agar seluruhnya dapat mengintrospeksi dan mengevaluasi apa yang telah dilakukan selama tahun 2019, agar di tahun 2020 mendatang akan bisa lebih baik lagi dibanding tahun-tahun sebelumnya. "Jangan sampai kita menjadi orang yang merugi, yaitu orang-orang yang hari ini tidak lebih baik dari hari kemarin. Apalagi jika hari esok lebih buruk daripada hari ini, maka kita akan termasuk orang-orang yang celaka. Untuk itu, kita harus berusaha, berdoa dan bertawakkal kepada Allah SWT, agar hari esok kita menjadi lebih baik, sehingga kita termasuk golongan orang-orang yang beruntung," tandasnya.


Oleh karena itu, Akhyar berharap, dzikir dan doa bersama ini dapat diijabah allah SWT, sehingga Medan dapat terus berkembang menjadi rumah kita bersama yang makin modern, humanis, berdaya saing, religius dan nyaman untuk kita bersama," tandasnya.
Sementara itu, dalam tausyiah singkatnya, Ustadz Amiruddin MS mengatakan, pergantian waktu adalah suatu keniscayaan. Hal ini, kata dia, sebagaimana yang dijelaskan Allah dalam surat Ali Imran ayat 190 - 191. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.


Untuk itu, Ustadz Amiruddin meminta agar umat muslim senantiasa bersyukur. Sebab, Allah menegaskan, sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. Secara garis besar, pergantian waktu ini adalah hanya untuk mengingat Allah. "Pergantian waktu yang akan kita jalani ke depan, hendaklah juga dilakukan dengan ikhtiar dan doa. Ikhtiar dan doa harus seiring sejalan. Ikhtiar tanpa doa, itu adalah sombong," tegasnya sembari menambahkan bahwa takdir dapar berubah dengan doa.


Di lain sisi, Ustadz Amiruddin juga menyampaikan bahwa pembangunan di Kota Medan semakin dirasakan oleh masyarakat. "Kita sangat menikmati pembangunan jalan yang semakin maju dan mulus. Siapapun kita warga Medan, jangan ada yang tidak berbuat baik dengan kota kita ini. Kalau ada yang bukan warga Medan yang ingin berbuat tidak baik di kota ini, kita harus memberikan nasehat kepadanya," tutupnya. Dalam tausyiah, dzikir dan doa bersama ini, turut dihadiri Sekda Kota Medan Wirya Al Rahman, unsur forkopimda, pimpinan OPD Kota Medan, Camat se Kota Medan, ibu-ibu pengajian BKMT, Al Hidayah, Muslimat NU, Aisyiah, Muslimat Al Washliyah, dan undangan lainnya. (rel/za)

Mungkin Anda juga menyukai