CALEG GOLKAR

Annisa Bangga Kalahkan 2 Perenang PON Sumut

MEDAN (medanbicara.com) – Annisa Putri Tanjung, atlet pelajar asal Kota Medan sukses menjungkalkan dua perenang PON Sumut di event Pekan Olahraga Pelajar Daerah Sumatera Utara (Popdasu) di Kolam Renang Selayang, Jumat (20/5) lalu.

Siswi SMP Hikmatul Fadillah berusia 14 tahun itu meraih emas di nomor 200 meter gaya bebas renang perairan terbuka putri dengan catatan waktu 2,21.84 detik, mengalahkan Dinda Safira (atlet Pelatda Prioritas PON Sumut) yang menjadi runner up dengan catatan waktu 2,22.11 detik.

Di nomor lainnya 100 meter gaya bebas putri, Annisa yang dilatih Yopie War SPd itu kembali merebut emas dengan catatan waktu 1,06.16 detik, mengalahkan Safa Amanda (atlet PON Sumut) yang terpaut jauh yakni 1,08.20 detik.

Sayangnya, Bryan Howard, pelatih yang menangani dua atlet ini, menganggap enteng hasil jeblok di ajang Popdasu itu. Kata Bryan, kalah menang tidak menjadi masalah karena Popdasu tidak ada jenjangnya buat dua atletnya ini.

"Saya memang tidak ada pasang target di Popdasu, fokusnya ya PON. Kalau ditarget ya pasti juara lah," jawab Bryan enteng saat dihubungi, Sabtu (21/5) lalu.

Saat ditanya apakah ada evaluasi karena sekelas Popdasu saja atletnya gagal juara, Bryan menjawabnya tidak ada. Ia malah bilang kalau atletnya itu tidaklah kalah.

"Ini kan 200 meter gaya bebas renang terbuka tapi digelar di kolam, lomba kita kan di perairan terbuka, jadi itu tidak menjadi masalah," kata Bryan berdalih.

Omongan Bryan tadi berbanding terbalik dengan faktanya. Sebab, 5 perenang Sumut yang lolos ke PON di nomor renang perairan terbuka sehari-harinya berlatih di kolam renang Selayang. Tapi nyatanya tetap gagal berprestasi di Popdasu yang digelar di kolam yang sama.

"Jadi kalau soal si Nissa itu di tingkat lokal memang top tapi untuk ke nasional belum ada apa-apanya, dalam database peringkat pun ia jauh tertinggal," kata Bryan menanggapi perenang yang mengalahkan 2 atletnya itu.

Sementara, orangtua Annisa, Syafrizal Tanjung dan Farida Pohan SH, Senin (23/5), ikut berkomentar. Mereka merasa bangga karena anaknya mampu mengalahkan kakak seniornya di event Popdasu.

Keduanya juga turut prihatin kenapa atlet Pelatda Prioritas PON Sumut yang sudah menjalani persiapan intensif KONI Sumut selama setahun lebih bisa kalah dengan atlet pelajar Popdasu.

"Kita prihatin saja, PON sudah di ambang pintu apa mungkin Sumut bisa meraih hasil maksimal, sementara di even lokal sekelas Popdasu saja kalah," sindir orangtua perenang M Fahri ini. (agus)

Mungkin Anda juga menyukai