CALEG GOLKAR

PSMS Nyaris Dipermalukan Persela, Untung Ada Matsunaga

Ekspresi Matsunaga dkk usai gol ketiga bersarang di gawang Persela, Jumat (21/9/2018) di Stadion Teladan. (twitter)

MEDAN (medanbicara.com)-Kerja keras skuad PSMS untuk membalikkan keadaan usai ketinggalan dua gol atas Persela di babak pertama, berbuah manis.

Legimin Raharjo dkk sukses mengubah situasi dengan meraih poin penuh setelah mengakhiri pertandingan dengan skor 3-2, pada pekan ke-23 Liga 1 di Stadion Teladan, Jumat (21/9/2018).

Dua gol Persela pada 45 menit pertama yang dicetak Loris Arnaud (28′) dan Fahmi (45 +1′) dibalas dengan lewat tiga gol masing-masing, dua gol Matsunaga (56′-penalti, 84) dan Alexandros Tanidis (76′).

Kemenangan ini disambut riuh seluruh publik Medan yang ada di Stadion Teladan, mengingat PSMS sudah dahaga kemenangan. Sebab, lima partai sebelumnya atau sejak putaran II dimulai, PSMS tak sekalipun menang, kalah dari Bali united (1-2), kalah dari Bhangkara FC (3-1), Seri 0-0 lawan Persija, 1-1 kontra Perseru dan kalah lawan PSIS (2-3).

Tambahan tiga angka kali ini menghidupkan kembali asa lepas dari zona degradasi. Meski belum mengangkat posisi dari dasar klasemen, paling tidak ini menjadi modal penting di 11 laga sisa musim ini.PSMS saat ini mengemas, 23 poin dar 23 laga (7 memang, 2 seri, 14 kalah).

“Kunci kemenangan adalah percaya diri,” kata Pelatih PSMS, Peter Butler usai laga di Stadion Teladan, Medan, Jumat (21/9/2018).

Dalam laga ini, pelatih asal Inggris tersebut memuji para pemainnya. Dia menyatakan, kondisi timnya sangat bagus meski sempat tertinggal 0-2.

“Saya pikir, kita main fight. Saya bangga sekali dengan mereka (pemain), saya bilang ke pemain jangan panik,” ujar Butler.

Meski menang, eks Pelatih Persipura ini menyebut masih ada kesalahan individual dari para pemainnya. Tidak adanya Reinaldo Lobo, Gusti Sandria dan Muhammad Roby disebut Butler cukup berpengaruh pada tim.

“Harus mengerti ada kesalahan. Tidak ada Lobo, Gusti juga Roby. Tapi, saya bilang jangan hilang percaya diri,” jelasnya.

“Tapi, tadi Matsunaga main dengan hati besar, dia tampil bagus,” tambah Butler.

Di kesempatan yang sama, pemain PSMS Medan, Rachmad Hidayat mengaku bangga atas kemenangan yang diraih.

“Kita percaya diri, sesuai apa kata coach. Kita fight dari awal. Meski tertinggal, kita tetap percaya bisa menang,” katanya.

Pada pertandingan babak II, skuad PSMS sama seperti pada babak I tampil menyerang. Adalah Matsunaga yang bermain dominan melawan mantan klubnya, Persela.

Pada menit 51, pemain Jepang itu kembali membuat peluang emas lewat tendangannya namun berhasil diamankan M Ridwan.

Lima menit kemudian, jalan kemenangan PSMS terbuka, saat sang kapten Legimin Raharjo dijatuhkan di kotak penalti. Matsunaga yang menjadi eksekutor berhasil menceploskan bola dengan sempurna. Skor berubah menjadi 1-2.

Persela sendiri bukan tanpa peluang. Menit 67, Dendy Sulistyawan melepaskan tendangan keras, namun Abdul Rohim, kiper PSMS sigap memblok bola.

PSMS berhasil menyamakan kedudukan pada menit 76 setelah menerima umpan tendangan sudut yang jatuh di kepala Felipe dan dimanfaatkan bek Alexandros Tanidis yang berdiri tanpa kawalan depan mistar. Skor pun imbang 2-2.

Menit 82 striker Brasil, Felipe Martins berusaha menujukkan kemampuannya dengan melepaskan tendangan langsung dari sisi kiri, tapi masih bisa diblok kiper Persela.

Dan, momen bahagia bagi PSMS tercipta pada menit 84. Lagi-lagi Matsunaga memanfaatkan peluang umpan dari Rachmad Hidayat dan disambutnya dengan tandukan kepala cantik. Gol! Dan, skor langsung berubah 3-2 untuk tuan rumah.

Ini menjadi gol keempat Matsunaga dalam dua laga terakhir.

Unggul 3-2, PSMS terus menyerang. Peluang emas lainnya dan terakhir di pertandingan ini sayangnya tak dimanfaatkan dengan baik oleh Felipe Martins.

Menit 89, Felipe yang lepas dari kawalan bek Persela, membawa bola langsung ke daerah pertahanan. Namun, sepakannya kurang akurat hingga mengalir ke sisi gawang Persela.

Hingga pertandingan usai, skor 3-2 untuk PSMS dikunci. (pjs)

Mungkin Anda juga menyukai