CALEG GOLKAR

4 Hari Tak Pulang, Pria Penderita Penyakit Ayan Ditemukan Jadi Mayat di Saluran Irigasi

Jenazah korban saat dievakuasi. (mdc)

SIMALUNGUN (medanbicara.com)– Empat hari tak pulang ke rumah, Jhon Harman Purba (38), warga Jalan Sipiso-piso, Kelurahan Saribu Dolok, Kecamatan Silimakuta, Simalungun, akhirnya ditemukan tewas.

Jasad pria yang diketahui merupakan penderita epilepsi tersebut ditemukan warga dalam posisi telungkup di saluran irigasi, persis di depan kediaman Ngadium Simangunsong (57), Jalan Sudirman, Kelurahan Saribu Dolok, Kecamatan Silimakuta.

Temuan itu pun spontan membuat heboh warga sekitar. Dalam hitungan menit, warga sudah berkerumun di lokasi. Warga kemudian melaporkan temuan tersebut kepada kepala lingkungan setempat yang kemudian meneruskannya ke Polsek Saribu Dolok.

Kapolsek Saribu Dolok, AKP Binsar Pakpahan mengungkapkan, jasad Jhon pertama kali ditemukan Ngadium, pada Rabu (22/5/2019), sekira pukul jam 8.30 Wib.

“Rabu (22/5/2019) pagi, personel menerima laporan dari Kepling Pastiada Girsang, bahwa telah ditemukan sesosok mayat laki-laki dengan posisi telungkup di dalam parit di Jalan Sudirman, Saribu Dolok,” katanya.

Menindaklanjuti laporan tersebut, personel Polsek Saribu Dolok segera menuju lokasi penemuan mayat. Sesampainya di lokasi, polisi segera memasang Police Line dan melakukan olah TKP.

“Hasil pemeriksaan di lokasi, tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik di tubuh korban,” jelas Pakpahan.

Selanjutnya, polisi dibantu warga langsung mengevakuasi jenazah tersebut ke Puskesmas guna dilakukan visum luar.

Sama halnya dengan pemeriksaan polisi, dokter Puskesmas juga membenarkan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik di tubuh korban.

“Korban diduga sudah meninggal dunia lebih kurang 2 hari di dalam parit, karena kondisi mayat sudah membengkak,” katanya.

Sementara itu, berdasarkan keterangan kakak korban bernama Rosmari Purba (41), adiknya itu selama ini diketahui menderita penyakit epilepsi (ayan).

Dan sejak kepergian Jhon pada hari Minggu (19/5/2019), pihak keluarga tidak mengetahui keberadaannya hingga ditemukan telah meninggal dunia pada Rabu (22/5/2019).

“Pihak keluarga korban tidak merasa keberatan serta menerima dengan ikhlas atas kematian korban dengan membuat surat pernyataan dan meminta agar jasad korban tidak diotopsi,” pungkas Pakpahan. (mdc)

Mungkin Anda juga menyukai